Mahasiswa KKN Universitas Hasanuddin (Unhas) menerapkan metode Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran matematika di SD Negeri 9 Arungkeke. Kegiatan ini dihadiri oleh siswa serta guru pendamping, Sabtu (01/02).
Pembelajaran dimulai dengan pengenalan konsep perkalian bilangan puluhan dan satuan serta bilangan puluhan dan puluhan menggunakan alat bantu garismatika. Metode ini bertujuan untuk membantu siswa memahami konsep perkalian dengan cara yang lebih konkret dan menyenangkan.
“Dengan menggunakan garismatika, siswa dapat lebih mudah memahami hubungan antarbilangan dan menemukan pola dalam operasi perkalian,” ujar Mahasiswa KKN, Rifka Syarifah.
Mahasiswa dari Jurusan Statistika itu membimbing siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika melalui pendekatan berbasis masalah. Ia menjelaskan bahwa dalam metode PBL, siswa diberikan permasalahan nyata dan harus diselesaikan dengan menggunakan konsep yang telah dipelajari.
Pendekatan ini membuat siswa lebih aktif dalam menemukan pola dan konsep perkalian secara mandiri.
“Hal ini juga meningkatkan rasa percaya diri mereka dalam menyelesaikan soal matematika,” tambah Rifka.
Selain memberikan pemahaman konsep, mahasiswa juga membimbing siswa dalam praktik langsung menggunakan garismatika. Setiap siswa diberikan kesempatan untuk mencoba sendiri alat bantu ini guna menyelesaikan soal perkalian yang diberikan.
“Melalui pendekatan ini, siswa lebih mudah memahami langkah-langkah perkalian tanpa perlu menghafal secara mekanis,” sebutnya
Penggunaan garismatika sebagai alat bantu mendapat respons positif dan apresiasi dari pihak sekolah. Guru SD Negeri 9 Arungkeke, Jumrawati SPd menyebut metode PBL sangat membantu siswa memahami konsep matematika dengan lebih interaktif.
“Alat bantu seperti garismatika juga efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa,” jelasnya.
Selama kegiatan, siswa tampak antusias mengikuti pembelajaran. Salah satu siswa, Sinar mengungkapkan bahwa belajar matematika dengan cara ini terasa seperti permainan yang menyenangkan.
Harapannya, kegiatan seperti ini dapat terus diterapkan agar pembelajaran matematika semakin menarik dan efektif. Selain itu, pendekatan berbasis masalah diharapkan mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan berbagai persoalan matematika.
Dengan adanya inovasi seperti ini, siswa dapat lebih mudah memahami dan mengaplikasikan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Jum Nabillah