Mahasiswa Universitas Hasanuddin berbaur dengan warga melakukan aksi Indonesia Gelap di kawasan Fly Over Jalan AP Pettarani, Senin (24/02). Ratusan massa melakukan aksi sejak pagi hari.
Unjuk rasa ini diikuti oleh beberapa mahasiswa dari berbagai universitas dan masyarakat Makassar. Massa menuntut terkait efisiensi anggaran yang mereka sebut kajili-jili (terburu-buru) yang ditetapkan oleh Presiden RI, Prabowo Subianto hingga kasus mafia tanah Bara-Baraya yang terjadi di Makassar.
Salah satu orator, Bayu (nama samaran) menyampaikan bahwa massa menyuarakan kebenaran bukan kebohongan seperti yang dilakukan oleh pihak-pihak yang hanya duduk manis di dalam ruangan. Ia mengatakan seharusnya kursi itu untuk membantu menyejahterakan rakyat Indonesia.
“Sekali lagi, yang kami suarakan adalah hak-hak kita yang dibungkam,” ucapnya dengan lantang.
Koordinator lapangan (Korlap) aksi itu menuntun seluruh mahasiswa yang hadir untuk mengangkat tangan kiri seraya mengucapkan hidup mahasiswa.
Lalu lintas di Jalan Urip Sumoharjo dan Jalan AP Pettarani dilaporkan lumpuh akibat unjuk rasa itu. Mahasiswa juga membawa flyer serta spanduk bertuliskan keluhan mereka.
Massa unjuk rasa telah membubarkan diri sekitar pukul 17.00 Wita dan arus lalu lintas berangsur pulih.
Alf