Sejak tahun 2012, gedung Fakultas Teknik (FT) Tamalanrea tampak sepi. Kegiatan perkuliahan dan administrasi sudah tak terlihat lagi di fakultas ini. Nyatanya, sivitas akademika FT resmi bermigrasi ke gedung baru di Bekas Pabrik Kertas, Jalan Poros Malino, Gowa.
Dari data identitas edisi Akhir Mei 2016, cerita pindah rumah ini bermula tahun 2000-an. Saat itu, fakultas dengan enam departemen ini menampung sekitar lima ribu mahasiswa. Namun, jumlah itu tak sejalan dengan sarana dan prasarana yang hanya dapat memuat sekitar tiga ribu mahasiswa.
Pada tahun 2004, Dekan FT saat itu, Dr Ir Saleh Pallu, menginginkan adanya pemekaran gedung FT. Keinginan Saleh itu ditanggapi baik oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Menteri Pendidikan dan Pemerintahan Sulawesi Selatan.
Kementerian BUMN menghibahkan dana sekitar Rp 253.065.082.900 untuk membeli tanah dan bangunan di Gowa. Selain itu, untuk pemenuhan sarana dan prasarana, serta pemindahan laboratorium dari Tamalanrea ke Gowa menghabiskan biaya sekitar Rp 237.993.724.900.
Gedung baru teknik membutuhkan waktu pengerjaan delapan tahun untuk dapat digunakan oleh sivitas akademika. Walaupun, pembangunan beberapa gedung belum rampung hingga sekarang. Seperti, Laboratorium Elektronika Dasar Departemen Teknik Elektro dan Laboratorium Mesin. Hal ini menyebabakan, kegiatan laboratorium masih berlangsung di gedung lama.
“Urusan akademiknya, pengurusan berkasnya semua di sini (Teknik Gowa). Tapi, kegiatan laboratorium elektronika dasar, dan mesin itu masih di sana (Teknik Tamalanrea). Karena gedung di sini masih sementara dibangun,” kata Ketua Senat Teknik, Hafiz Al Iman F ketika berbincang dengan Identitas beberapa hari lalu.

Lebih lanjut Hafiz mengatakan, mahasiswa semester akhir seperti angkatan 2011, dan 2012 masih sering berkunjung ke Tamalanrea. Tapi, bukan untuk urusan akademik, melainkan hanya sekadar nongkrong.
Empat tahun sejak ‘penghuninya’ meninggalkan Gedung FT Tamalanrea, sudah tampak salah satu bagian dari gedung ini, ruang Teknik Non Reguler (TNR) tepatnya di Perpustakaan Departemen Geologi telah beralih fungsi. Ruangan ini sekitar April 2016 dipergunakan oleh mahasiswa Departemen Ilmu Komputer untuk laboratorium komputer.
Tahun ini, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam telah mengambil semua bagian TNR yang berjumlah empat lantai. Lantai pertama lebih banyak berfungsi untuk proses pembelajaran program pasca sarjana. Seperti, ruang dosen dan mahasiswa Program Studi (Prodi) Doktor, ruang sidang dan seminar pasca sarjana, ruang kuliah, serta foto kopi bernama sains pasca terletak dekat tangga.
Adapun lantai dua, untuk ruang Prodi Geofisika. Dipakai untuk perkuliahan, kantor, ruang dosen dan laboratorium geoinformatika. Satu lantai di atasnya, selain ruang kuliah, seminar dan dosen, juga terdapat Sekretariat Program Pasca Sarjana.
Untuk lantai empat, enam ruang kuliah dan musala. Setiap lantai dilengkapi dengan toilet. TNR hanya sebagian kecil dari Gedung FT lama. Seberang gedung ini terdapat bangunan sebelah kiri memiliki empat lantai dan kanan berlantai dua dengan dua bagian, depan dan belakang.
Pada bulan April 2017 lalu, gedung sebelah kanan bagian depan berlantai dua sudah mulai direnovasi. Sekitar 40 orang tukang merenovasi gedung ini. Tujuh bulan pengerjaan, 16 ruang kuliah, satu ruang administrasi, satu ruang e-library, musala, dan kantin sudah rampung. Sisa pengerjaan taman yang belum selesai.
Gedung bekas Departemen Perkapalan ini bakal digunakan program Pasca Sarjana Ekonomi. Mahasiswa pasca yang kini masih melakukan proses pembelajaran di Kampus Bara-baraya akan pindah ke gedung tersebut.
MIPA dan Pascasarjana Ekonomi tidak serta-merta mengambil bagian dari gedung FT lama. Mereka harus melalui beberapa mekanisme. Mulai dari melakukan permohonan ke rektor. Saat mengajukan permintaan gedung, fakultas/prodi/departemen tidak perlu melengkapi berkas. Mereka hanya akan diminta keterangan kebutuhan ruangan yang dilihat dari jumlah mahasiswa.
“Ekonomi itu mau dipindahkan dari Barayya, di mana gedung disana nanti akan digunakan untuk kepentingan lain. Kalau MIPA memang kekurangan itu hari. Jadi, dia harus melampirkan jumlah mahasiswa, dan jelaskan jumlah kelasnya sekarang,” terang Sekertaris Universitas, Prof Dr Ir Nasaruddin Salam MT kepada Identitas.
Nas, begitu ia disapa mengatakan, sebenarnya banyak fakultas/prodi yang bermohon permintaan gedung. Namun, saat ditemui di ruangannya, lantai 8 rektorat, Nas tidak menyebutkan secara gamblang siapa-siapa saja yang bermohon. “Banyak, cuman tidak perlu disebut karena terlalu banyak, namanya juga butuh orang toh,” lanjut mantan Wakil Rektor III Unhas ini.
Fasilitas dengan jumlah mahasiswa yang tidak selaras tampaknya memang dialami oleh beberapa fakultas/departemen/prodi. Seperti dua fakultas baru menurut statuta Unhas, keperawatan dan teknologi pertanian. Kedua departemen/prodi yang secara teknis belum bisa dikatakan fakultas ini pun menginginkan mengambil bagian di gedung FT lama.
Ketua Prodi Ilmu Keperawatan, Dr Ariyanti Saleh S Kp M Kes menuturkan keinginannya untuk merenovasi gedung FT dan menggunakanya. Alasannya, lokasi FT lama yang strategis.
“Kami sih memang maunya di Teknik biar bisa di depan. Selain itu, dekat dengan rumah sakit, sehingga memudahkan akses bolak-balik rumah sakit buat bimbingan. Tapi, keputusannya kan dari rektor, mau ditempatkan di mana,” kata Ariyanti saat ditemui di ruangannya di Lantai 5 Fakultas Kedokteran Unhas, beberapa waktu lalu.
Impian yang sama juga dikatakan ketua Departemen Teknologi Pertanian, Dr Ir Machmud Ahmad MP. Ia sudah menyurat penggunaan gedung FT ke rektor. Tapi, belum ada jawabannya. Menurutnya, alasannya karena belum ada surat keputusan resmi pendirian fakultas.
“Harapan saya yah di sana, tapi kalau tidak ada (ruangan) kita bisa gunakan yang ada. Tapi, dilihat dari kesesuaiannya, banyak persamaan. Labnya mirip-mirip. Hanya saja bidangnya mengarah ke pertanian. Jadi, tidak usah dirombak,” kata Machmud via telepon.
Menanggapi fakultas/Prodi/departemen yang ingin memakai gedung teknik, Nas menawarkan solusinya. Bekas gedung Jurusan Teknik Sipil, Mesin, Elektro dan Informatika berlantai 4 bakal dijadikan ruang kelas serbaguna. Maksudnya, setiap fakultas/departemen/jurusan yang merasa membutuhkan ruang kelas dapat menggunakan gedung itu.
Menurut Nas, setelah selesai renovasi, akan dibentuk tim pengelola yang dibawahi Kepala Biro Administrasi Umum. Mereka nantinya akan mengatur jadwal penggunaan ruang kelas.Adapun gedung di belakang bakal Gedung Pasca Ekonomi akan diubah menjadi Aula. Kegiatan yang dapat dilakukan di ruang ini yakni seminar atau acara lainnya.
Lebih lanjut, Nas berharap gedung lama FT dapat dipelihara dan dimanfaatkan. “Jangan sampai terbengkalai. Besarnya gedung ini akan dimatriks. Jadi, semua bisa tempati,” tutupnya.
Tim Reporter: Sri Hadriana (Koord), Wandi Janwar, Cahya Muhlisa Asdarani, Urwa.