Tim Bantuan Medis (TBM) Calcaneus Fakultas Kedokteran Unhas dan Tim Bantuan Medis Bosowa mengunjungi Rumah Sakit (RS) dr Soeharso di Kecamatan Bayan, Lombok. Kunjungan tim medis tersebut bertujuan untuk melihat kondisi pasien korban gempa yang sebelumnya telah mendapat perawatan di beberapa Puskesmas kecamatan di Kabupaten Lombok Utara. Berdasarkan penugasan yang diberikan oleh tim komender dari Posko Kesehatan.
Saat pertama kali sampai di rumah sakit, para tim bantuan medis bertemu dengan dokter dari TNI Angkatan Laut untuk meminta izin sekaligus diberikan penjelasan mengenai kondisi di Rumah Sakit Soeharso. Setelah berbincang beberapa menit, mereka langsung melihat kondisi pasien.
Rata-rata pasien mengalami patah tulang di kaki dan tangan. Beberapa diantaranya hendak dioperasi. Dokter dari TNI Angkatan Laut, dr Amir mengataan, saat ini tim kesehatan yang beroperasi di RS Soeharso kurang lebih ada 50 orang. Mereka terbagi atas beberapa tim diantaranya tim UGD, tim trease, tim operasi, tim radiologi, tim peralatan, tim bedah, tim pasca operasi, serta tim anastesi.
Adapun jumlah pasien yang terdata yaitu ada 134 pasien. Dr Amir menuturkan sejauh ini proses penanganan pasien lancar-lancar saja. Hanya terkendala saat melakukan evakuasi, dikarenakan posisi rumah sakit yang berada di atas laut lepas.
“Terus terang, evakuasi pasien susah dari bawah, mereka susah naik tangga apalagi kita kan rumah sakit angkatan laut selalu goyang. Tapi alhamdulillah bisa dilakukan dengan lancar,”ujar dr Amir, Selasa (14/08).
Ia juga menuturkan bahwa dinas kesehatan telah banyak membantu dalam memfasilitasi alat kesehatan. Saat ini, RS Soeharso, lanjutnya, membutuhkan dua orang dokter umum karena kondisi beberapa pasien sudah mulai ada yang komplikasi. Sedangakan untuk peralatan, dibutuhkan benang vikril 0, 1. 0, 2. 0, 3. Serta benang nilon dan obat-obatan.
“Kita sejauh ini tidak mengalami kesulitan karena kita didukung oleh dinas kesehatan. Semoga kita bisa tetap saling kerjasama, terutama seluruh tim medis yang ada untuk menangani korban,”pungkasnya.
Repoter: Andi Ningsi