Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin menggelar kegiatan pengabdian di lokasi wisata “Sinar Bahari” di Desa Tasiwalie, Kabupaten Pinrang, Sabtu (15/9) lalu. Kegiatan ini digelar dalam rangka Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dari Dikti yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat pengelola wisata bahari di Desa Tasiwalie Kabupaten Pinrang.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dipimpin oleh Prof Dr Ir Sharifudin bin Andi Omar dari Departemen Perikanan. Pemateri lainnya yang hadir adalah Dr Ahmad Bahar, ST, M Si yang memaparkan potensi wisata bahari dan aktifitas yang dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal. Dr Banda Selamat, S Pi, MT kemudian memandu masyarakat dalam melakukan zonasi aktifitas wisata bahari di kawasan perairan Desa Tasiwalie.
Desa Tasiwalie merupakan salah satu desa yang masuk kategori desa prioritas nasional untuk dikembangkan. Padahal desa-desa pesisir yang masuk di dalam wilayah Kecamatan Suppa ini memiliki sumberdaya perikanan tambak, pertanian dan perkebunan, serta wisata bahari yang potensil. Namun potensi tersebut belum dikembangkan secara optimal di wilayah tersebut.
Saat ini tidak kurang dari lima tempat wisata yang dikembangkan sendiri oleh masyarakat di Desa Tasiwalie. Namun, pengelolaannya masih sangat tradisional sehingga belum memberikan manfaat yang signifikan kepada masyarakat lokal. Meski pengunjungnya sudah berdatangan dari berbagai daerah di luar Kabupaten Pinrang, seperti Toraja, Sidrap, Parepare dan Barru, namun jumlahnya masih puluhan orang. Itu pun hanya pada hari-hari libur nasional dan akhir pekan.
Adapun kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dua tahap. Pertama, adalah kegiatan penyuluhan kepada para pemilik dan atau pengelola wisata pantai yang ada di Desa Tasiwalie.
Kedua, melakukan kegiatan Diskusi Kelompok Terfokus (Focus Group Discussion/FGD) untuk menentukan zonasi aktifitas wisata bahari yang potensil dan telah dikembangkan di Desa Tasiwalie. Selain itu, kelompok masyarakat sadar wisata yang sudah terbentuk juga diberikan bantuan berupa baju kaos yang bertujuan sebagai sarana promosi wisata Tasiwalie dan pemberian pelampung sebagai sarana pertolongan pertama jika terjadi musibah kecelakaan di pantai atau untuk digunakan sebagai fasilitas rekreasi banana boat atau berperah.
Kegiatan ini dihadiri oleh 15 orang peserta dari 5 pengelola wisata bahari di Desa Tasiwalie. Dalam kesempatan tersebut, hadir Kepala Desa Tasiwalie Saparudin, S Pi dan sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda.
“Kami berterima kasih kepada Universitas Hasanuddin yang telah menurunkan timnya melakukan penyuluhan. Tim ini telah membuka mata masyarakat dan memberikan kiat-kiat bagaimana mengelola wisata bahari di desa kami agar banyak mendatangkan pengunjung dan pengunjung bisa beraktifitas dengan nyaman dan aman,” jelas Saparuddin.
Ahmad Bahar