Dalam rangka memperingati hari buruh tani nasional, gabungan mahasiswa Unhas yang bersatu dalam Serikat Amunisi Tani Makassar menggelar aksi di perempatan Tello, Adipura Lama, Senin (24/9). Aksi digelar dengan bakar ban dan menyanyikan lagu buruh tani nasional di sela-sela orasi.
Mereka mengangkat tema “Tanah untuk Rakyat, Pangan untuk Semua”. Menurut Orator Aksi, Razaq, tema tersebut diangkat karena di Indonesia para kaum elit selalu menahan pangan untuk mempengaruhi ekonomi.
“Ketika pangan ditahan, maka petani akan menjual barangnya dengan harga murah. Maka di situ petani tersiksa,” jelasnya, Rabu (26/9).
Lebih lanjut, ia mengatakan, tema tersebut juga diangkat untuk menyerukan penghentian monopoli lahan pertanian. Seperti, mementingkan pembangunan dibanding lahan pertanian. Misalnya kasus Kulon Progo yang menyebabkan sejumlah hektar lahan pertanian digusur untuk pembangunan bandara.
Kemudian, ia berharap agar pesan bahwa petani Indonesia sedang tidak baik-baik saja dapat tersampaikan melalui aksi yang juga diikuti beberapa kampus di Makassar itu.
Adapun tuntutan aksi tersebut ialah hentikan kapitalisasi pertanian, hentikan diskriminasi para petani, dan hentikan alih lahan.
“Hentikan monopoli lahan! Kita semua hidup dari petani. Tanpa petani, kita tidak mengenal pangan. Kembalikan hak para petani. Kembalikan lahan para petani,”teriak mahasiswa saat menyuarakan aksinya.
Khintan