Selain organisasi yang mewadahi mahasiswa, di Unhas, ada juga organisasi yang menghimpun istri-istri pegawai atau yang biasa disebut Aparatur Sipil Negara (ASN). Meski sudah lama berdiri, organisasi ini masih asing di telinga sebagian mahasiswa khususnya lingkup Unhas. Adalah Dharma Wanita Persatuan, yang dibentuk untuk meningkatkan kualitas sumber daya bagi anggota keluarga pegawai.
Seperti yang disampaikan Sekretaris Dharma Wanita Persatuan Unhas Dr Ir Andi Asni MP, wanita yang tergabung tidak hanya yang bersuamikan dosen tapi juga pegawai Unhas. Dalam kepengurusan organisasi, terdapat struktur kepengurusan yang terdiri atas ketua, sekertaris, bendahara, serta anggota. Dinamika pergantian jabatan dharma wanita dikatakan Asni mengikuti jabatan suaminya.
“Jadi status dharma wanita itu ditentukan di instansi mana suaminya bekerja dan ketuanya adalah istri rektor. Tapi karena sekarang rektor Unhas perempuan maka yang jadi ketua sekarang adalah istri wakil rektor 1, sedangkan anggotanya adalah istri pegawai dan dosen yang berstatus PNS,” tutur Asni.
Sebagai organisasi yang diusung untuk tujuan bersama, Dharma Wanita memiliki tugas pokok, membina anggota, memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan, serta menambah pengetahuan dengan menjalin hubungan kerjasama. “Intiya membuat anggotanya mandiri dan sejahtera,“ jelas Asni.
Kehadiran dharma wanita di Unhas sendiri telah ada semenjak pemerintahan orde baru. Seperti yang disampaikan oleh mantan Humas Unhas M Dahlan Abu Bakar, Organisasi ini terbentuk sejak pemerintahan orde baru. Tepatnya sejak Prof Ahmad Amiruddin menjabat sebagai rektor Unhas.
Lebih lanjut ia mengatakan, organisasi ini sudah diatur dalam AD ART Dharma wanita se Indonesia. Dharma wanita sendiri dikatakan Asni tidak masuk dalan struktur di Unhas. “Kita tidak dinaungi Unhas. Cuman ini wadah bagi para istri pegawai negeri di Unhas, “ tutur Asni.
Dahlan selaku Humas di masa kepemimpinan beberapa rektor Unhas menuturkan, sejauh ia menjabat sebagai humas, ia sering menyaksikan berbagai kegiatan dharma wanita. Kegiatan tersebut ia jelaskan seperti kursus keterampilan buat kue oleh ibu-ibu di tiap fakultas yang diadakan secara periodik.
“Untuk ibu-ibu anggota, istri-istri dosen, mereka juga melakukan anjangsana ke panti asuhan untuk kegiatan sosial, minta bantuan misal dari bapak-bapak, membantu keluarga dosen yang berduka, dan membantu keluarga karyawan yang berduka,” jelas Dahlan.
Selain itu, Di Unhas Tamalanrea, dharma wanita memiliki rumah singgah. Rumah tersebut digunakan untuk menitipkan anak-anak dosen Dahlan juga mengutarakan di Unhas Tamalanrea, dharma wanita memiliki rumah singgah. Rumah singgah untuk anak-anak dosen yang suami istri bekerja.
“Jadi rumah singgah itu dibuatkan taman kanak-kanak, playgroup, jadi nanti kalau bapak ibunya pulang, dia singgah ambil anak-anaknya,” katanya.
Dahlan menambahkan, kegiatan dharma wanita sekarang tidak sekencang dulu lagi. Sekarang sudah banyak ibu-ibu yang memiliki kesibukan masing-masing. Namun, yang ia tahu, saat ini dharma wanita biasanya rutin mengadakan pengajian tiap bulan di lantai 8 Rektorat Unhas. Hal itu, untuk meningkatkan kerohanian mereka disamping kegiatan sosial lain.
Asni yang juga dosen perikanan di Universitas Muslim Indonesia mengakui, kesibukan anggota pengurus dharma wanita memang padat saat ini. Meski begitu, tak menjadi kendala untuk melakukan kegiatan-kegiatan organisasi. Apalagi saat ini, dharma wanita dikatakan Asni tak lagi mengurusi aset Unhas. Sejak berubah status jadi PTN BH dharma wanita tak membina lagi TK Dharma wanita dan TK Kartini di Antang, ungkapnya.
Saat ini, rutin diadakan arisan anggota disertakan dengan pemberian materi sesuai dengan displin ilmu para anggota. Kegiatan tersebut digelar tiap bulan. “Setiap bulan itu kami gilir kami jadwalkan per fakultas, sesuai dengan fakultas mengisi arisan itu. Jadi misalnya di Peternakan akan ada materi bagaimana membuat abon telur, kalau di kesehatan seperti kedokteran kita belajar tentang bagaimana penyakit menular dan menghindarinya,” jelasnya.
Ada 3 bidang dalam Dharma Wanita Persatuan Unhas, yakni pendidikan, ekonomi dan sosial budaya. Untuk program kerjanya, mereka mengikuti periode pimpinan tertinggi di Unhas dalam hal ini rektor. Di bidang pendidikan, mereka melakukan pelatihan atau seminar. Misalnya ceramah kesehatan anak. Sedangkan di bidang ekonomi mereka biasanya melakukan bazar, seperti melakukan usaha-usaha. “Walaupun kami belum punya usaha yang tetap seperti Koperasi dan untuk bidang sosial kita rutin adakan pengajian,” terangnya.
Asni berharap kedepan dharma wanita bisa tetap melaksanakan perannya memberikan pendidikan, mampu menjadi panutan, dan bisa tetap eksis.
Andi Ningsi