Himpunan Mahasiswa Agronomi (Himagro) Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Hasanuddin (Unhas) adakan diskusi publik bertajuk “Konvergensi Akademika”. Mengusung tema “Krisis Regenerasi Petani sebagai Tantangan dalam Mewujudkan Swasembada Pangan” kegiatan bertempat di Aula Faperta Unhas, Selasa (27/5).
Dosen Faperta Unhas, Ir Syamsul Arifin Lias M Si hadir sebagai narasumber. Dalam kesempatannya, ia menyoroti sistem pertanian di Indonesia. Di antaranya, persoalan krisis hingga regenerasi petani dari berbagai sisi, mulai dari tantangan ekonomi, pendidikan, sosial, hingga kebijakan.
Menurut Syamsul, krisis regenerasi petani juga disebabkan oleh minimnya minat generasi muda terhadap profesi petani. “Kurangnya keinginan untuk menjadi petani, masih tertanam di benak mereka bahwa petani itu miskin dan tidak mensejahterakan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dosen Faperta itu juga memaparkan beberapa solusi krisis. Antara lain, kampanye kesadaran, aksesibilitas sumber daya, pelatihan dan pendidikan serta implementasi kebijakan mendukung petani muda. Dengan tegas, Syamsul mengatakan bahwa keempat upaya tersebut harus dilakukan.
“Pertanian merupakan sebuah aktivitas yang memanfaatkan sumber daya alam dan tidak mungkin dilakukan sendiri,” paparnya.
Selain itu, ia juga menegaskan pentingnya konsistensi kebijakan selaku komitmen pemerintah untuk mengatasi krisis regenerasi petani. Menurutnya, banyak kebijakan di atas kertas tampak berpihak kepada petani, namun tidak dalam implementasinya.
Siti Nur Haliza Yusrianto
