Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia (LIDMI) bekerja sama dengan Lembaga Dakwah Kampus Mahasiswa Pencinta Musalah (LDK MPM) Unhas menggelar Dialog Kebangsaan di di Gedung Baruga A P Pettarani Unhas, Sabtu (22/2).
Kegiatan yang mengusung tema “Tantangan Pendidikan di Era 4.0 dan Masa Depan Peradaban Indonesia” ini, dirangkaikan dengan Pembukaan Muktamar III Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia (LIDMI).
Dalam pelaksanaannya, kegiatan tersebut menghadirkan dua narasumber, yakni Direktur Pesantren for the Study of Islamic Thought and Civilization (PRICTAC) Depok, Dr Muhammad Ardiansyah M Pdi dan Kepala LLDIKTI Wilayah IX, Prof Dr Jasruddin MSi.Turut hadir para mahasiswa dari berbagai universitas di sulawesi, seperti Unhas, UNM, UINAIM, Untad dan universitas lainnya.
Prof Jasruddin selaku pemateri menyampaikan, saat ini masyarakat berada pada revolusi industri era 4.0 distruption. Di mana perubahan terjadi begitu cepat yang disebabkan oleh ilmu pengetahuan.
“Di era revolusi industri 4.0, perubahan terjadi semakin cepat dengan kemajuan pendidikan. Di mana manusia menciptakan sebuah teknologi kecerdasan dan pada akhirnya manusia sendiri yang beradaptasi dengan perubahan tersebut,” tutur Prof Jasruddin.
Selain itu, Prof Jasrun, sapaan akrabnya, juga berpesan bahwa orang Islam harus merenungkan Alquran, karena segala konsep ilmu pengetahuan telah ada di dalamnya dan harus mengamalkannya di era 4.0. “Kita harus mengikuti perubahan dengan tetap memegang teguh Alquran, mengkaji dan mengamalkannya, di era revolusi 4.0 kita harus menguasai teknologi, bahasa, perdagangan dan menjaga akhlak,” ungkapnya.
Di waktu yang sama, Dr Muhammad Ardiansyah selaku pemateri kedua menyampaikan, Islam memiliki cara pandang tersendiri dalam menyikapi perubahan tersebut. Ia meyakini bahwa Islam melakukannya dengan cara yang adil dan bijak.
“Di Islam itu ada dua hal perubahan. Pertama, perubahan yang tidak dapat berubah, yaitu imam dan adab. Kedua, perubahan yang dapat berubah, yaitu perkembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, di mana muslim juga dituntut untuk memiliki suatu spesialisasi dalam sebuah bidang sehingga memberikan manfaat untuk umat,” pungkas Ardiansyah.
Badaria