Aliansi Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar unjuk rasa di Pintu 1 Unhas, Jumat (29/08). Gerakan itu dilakukan untuk meminta keadilan pengemudi ojek online (ojol), Affan Kurniawan yang tewas dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat demo di Jakarta pada Kamis (28/08).
Mereka menilai pemerintah maupun aparat keamanan seharusnya menjadi pelindung rakyat, bukan pihak yang dianggap melanggar hak asasi manusia. Massa mendesak agar pemerintah mengevaluasi lembaga kepolisian.
“Negara kita adalah negara hukum, sehingga bagi penegak hukum tidak boleh abai karena ketidakpahaman,” tegas salah satu massa dalam aksi itu.
Salah seorang orator dalam aksi itu, menegaskan seluruh warga negara tidak seharusnya ditindas, melainkan berdiri sebagai pion penting bangsa. “Para pendiri bangsa telah memperjuangkan nyawanya untuk kita, maka kita harus tetap berdiri memperjuangkan hak keadilan bangsa dan negara,” tandas orator itu.
Di tengah lingkaran mahasiswa, terlihat ban bekas terbakar dengan asap yang mengepul, di sampingnya terdapat tulisan “PEMBUNUH”. Sementara, bendera one piece juga turut dikibarkan sebagai bentuk perlawanan atas ketidakadilan yang terjadi di Indonesia.
“Indonesia kita adalah negara yang majemuk. Kita kuat karena bersatu, kita runtuh karena ketidakadilan,” ujar salah seorang mahasiswa.
Klee
