Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar acara Talkshow Festival Budaya di Aula Prof Mattulada FIB Unhas, Rabu (06/11). Kegiatan yang bertemakan “Membumikan Budaya Sulawesi Selatan” itu dilaksanakan untuk menumbuhkan kesadaran dalam mempertahankan warisan budaya di Indonesia.
Akademisi Kebudayaan Sulawesi Selatan, Dr Andi Faisal MHum hadir sebagai salah satu narasumber pada sesi talkshow. Ia menekankan pentingnya pemahaman terhadap tantangan yang dihadapi oleh budaya lokal dalam konteks modern.
“Kebudayaan tidak hanya dihadapkan pada tuntutan untuk bertahan, tetapi juga harus mampu beradaptasi dan bersaing dengan berbagai budaya yang masuk, terutama melalui media dan teknologi,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa budaya lokal harus diposisikan bukan hanya sebagai warisan, tetapi sebagai modal sosial yang dinamis.
“Kita harus memperlakukan budaya kita sebagai aset yang dapat dikembangkan dan dipromosikan dengan strategi yang relevan, sehingga budaya ini dapat diterima oleh generasi muda dan masyarakat internasional,” tegasnya.
Faisal juga mengkritisi fenomena hilangnya nilai-nilai budaya asli dalam upaya komersialisasi yang tidak berimbang. Menurutnya, budaya tidak boleh direduksi menjadi sekadar komoditas karena budaya memiliki nilai intrinsik yang lebih dalam dari sekadar produk ekonomi.
Sebagai penutup, Faisal mendorong audiens untuk berperan aktif dalam melestarikan dan memperkenalkan budaya Sulawesi Selatan ke mancanegara. Ia berharap dengan pemahaman yang lebih dalam, kebudayaan lokal dapat menjadi bagian integral dari diskursus global dan berperan dalam pembentukan citra Indonesia di kancah internasional.
Wahyu Alim Syah