Universitas Hasanuddin (Unhas) menyelenggarakan acara bertajuk Indonesian’s Leaders Talk: Bedah Gagasan dan Visi Pemimpin Bangsa bersama bakal calon presiden Indonesia Anies Baswedan di Baruga AP Pettarani Unhas, Minggu (24/09).
Setelah pemaparan gagasan oleh Anies Baswedan, salah satu mahasiswa Unhas dari Fakultas Farmasi, Ahmad Fauzan melontarkan pertanyaan terkait bakal calon presiden ini yang dipandang antitesa.
Menurutnya, kedudukan Anies Baswedan dipandang sebagai antitesa dari calon pemimpin negara yang lain. Menanggapi hal tersebut, bakal calon presiden itu menyampaikan bahwa tidak ada yang dikatakan sebagai antitesa.
“Dalam hal ini, yang ditawarkan bukan tentang antitesa atau menjawab apa yang kemarin dikerjakan. Tapi, memastikan bahwa kedepannya kita dapat meraih adil dan makmur seperti yang dilakukan,” tegasnya.
Fauzan juga bertanya mengenai pemakaian kata ‘keadilan sosial’ yang disampaikan Anies dalam gagasannya. Ia mempertanyakan alasan Anies tidak menekankan ‘kemanusiaan yang adil dan beradab’ dalam gagasan tersebut.
“Tujuan pertama Indonesia merdeka adalah untuk menghadirkan keadilan sosial,” timpalnya.
Anies kemudian menambahkan bahwa Republik Indonesia terdiri dari berbagai golongan. Sehingga penggunaan diksi ‘keadilan sosial’ merujuk pada pemerataan dari berbagai golongan yang ada, bukan hanya untuk mayoritas atau minoritas.
Selain itu, Fauzan juga menanyakan tentang solusi terkait permasalahan deforestasi yang terjadi pada sektor kehutanan. Menjawab pertanyaan tersebut, Anies Baswedan mengemukakan untuk mengatasi deforestasi perlu memperhitungkan kompensasi karyawan dan sumber perekonomian.
“Sehingga ketika dilakukan penghijauan kembali pada kawasan yang semula dieksploitasi, maka perekonomian di tempat tersebut memiliki kompensasi,” jelasnya.
Ni Made Dwi Jayanti