Universitas Hasanuddin (Unhas) membuka ruang diskusi Indonesians Leader’s Talk bertajuk “Bedah Gagasan dan Visi Pemimpin Bangsa.” Acara dihadiri oleh bakal calon presiden, Anies Baswedan di Baruga A.P Pettarani Unhas, Minggu (24/09).
Pada kesempatannya, Anies menjawab pertanyaan panelis terkait ironi kemaritiman yang berakar dari kesenjangan pembangunan.
Terkait itu, Anies membeberkan salah satu agenda pemerintahan kerap kali hilang saat kampanye yaitu mengenai anggaran.
Ia pun menyebut seseorang yang telah terpilih melalui proses politik sudah semestinya membawa gagasan pembaruan di hadapan birokrasi.
“Seorang presiden, gubernur, dan walikota yang terpilih lewat proses Pemilu harus membawa janjinya ke birokrasi dan dari tahun ke tahun hanya ada sedikit perubahan, termasuk anggaran,” imbuhnya.
Menanggapi masalah tersebut, Anies memberikan percontohan di Jakarta dengan membentuk Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP). Kelompok ini bertugas sebagai unit pelaksana program teknis yang diturunkan ke tiap dinas.
“Janji-janji yang diterjemahkan menjadi ratusan program, seratus persen diproses secara teknokratif dan dikendalikan serta diawasi oleh kantor gubernur. Janji itu kemudian terlaksana dan tercermin dalam anggaran,” ungkap Mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Anies pun mengatakan, setiap pihak yang bertanggung jawab untuk mengeksekusi program tersebut diberikan insentif maupun disinsentif. “Bila programnya tidak terlaksana, maka tunjangan kinerjanya ditahan lima persen,” pungkasnya.
Jum Nabilah