Lembaga Dialektika Haluan Kebangsaan (LeDHaK) Fakultas Hukum (FH) Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan Pembukaan Ko-Kurikuler (Kokur) Debat Hukum dan Konstitusi. Acara berlangsung di Laboratorium Moot Court Harifin A Tumpa FH Unhas, Sabtu (23/09).
Kokur ini merupakan mata kuliah wajib yang disediakan oleh FH Unhas. Hal tersebut dijelaskan oleh Kepala Sekolah Ko-Kurikuler Debat Hukum dan Konstitusi, Ananda Fahrezi Mappakanro dalam wawancaranya (23/09).
“Ini terhitung satu SKS jadi sifatnya wajib diikuti oleh mahasiswa baru FH Unhas,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kokur ini diadakan agar para mahasiswa baru khususnya peserta Kokur Debat Hukum dan Konstitusi dapat mengembangkan ilmu dan kemampuannya dalam bidang debat. Adapun tahun ini, peserta kokur berjumlah 48 peserta.
Kegiatan ini pun akan dilaksanakan selama delapan minggu dengan beberapa skema. Terdapat lima materi yang akan dikupas sebelum melakukan simulasi debat.
“Kita akan memberikan lima materi, setelah itu kita akan aktif membidas istilahnya 1 vs 1. Setelah itu kita bentuk tim untuk lakukan skema debat sesuai standar debat nasional,” jelas Fahrezi.
Dari delapan pertemuan tersebut akan diberikan lima materi, yaitu pengenalan kokur, debat, pertentangan dalam hukum, konstitusi, dan tata cara berdebat.
“Kita mulai dari tahapan-tahapan ringan dulu karena kita memandang para mahasiswa baru perlu dibina dulu sebelum masuk ke tahapan debatnya,” ucap mahasiswa FH tersebut.
Adapun output kegiatan ini yaitu peserta dapat menggali ilmu sebanyak-banyaknya dan mengimplementasikannya di lingkup kelas, fakultas, hingga lingkup yang lebih luas. “Saya harap peserta dapat memaksimalkan potensinya dengan bergabung di LeDHak,” tandasnya.
Zakia Safitri Sijaya