Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Gelombang 113 Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan sosialisasi ”Penerapan Teknologi Biopori untuk Meningkatkan Ketersediaan Air Tanah Serta Mengurangi Sampah Organik”. Kegiatan berlangsung di Desa/Kelurahan Tanah Jaya, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Jumat (24/01).
Sosialisasi berfokus pada pemanfaatan sampah organik untuk membangun kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat, utamanya dalam pengelolaan peningkatan kualitasnya.
”Dengan membuat lubang biopori, masyarakat dapat mengolah sampah organik seperti sisa makanan, daun dan limbah kebun menjadi kompos yang berguna untuk menyuburkan tanah,” ujar penanggung jawab kegiatan, Muh. Irfan Ramadhan.
Proses ini tidak hanya mengurangi volume sampah organik yang dibuang, tetapi juga meningkatkan daya serap air ke dalam tanah. Hal ini yang sangat penting untuk mencegah genangan air saat hujan.
”Dalam jangka panjang, penerapan teknologi ini diharapkan dapat mengurangi risiko banjir dan memperbaiki kualitas tanah di sekitar area pemukiman. Selama sosialisasi, peserta juga diajarkan cara membuat lubang biopori secara sederhana dan efektif,” lanjutnya.
Sekretaris Lurah, Ida menyatakan, biopori ini langkah penting untuk mengelola sampah organik secara efektif. Dengan membuat lubang di pekarangan, sampah dapat dikelola menjadi kompos yang menyuburkan tanah dan meningkatkan daya serap air sehingga mengurangi risiko banjir.
”Saya mengajak semua ibu-ibu PKK dan masyarakat untuk menerapkan teknologi ini di rumah masing-masing, menjadikannya bagian dari kebiasaan sehari-hari dalam menjaga kebersihan lingkungan. Dengan semangat gotong royong, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan,” ujar Ida.
Setelah sosialisasi ini, Irfan berharap masyarakat umum dapat terus menerapkan teknologi biopori secara mandiri. Dengan dukungan dari pemerintah dan lembaga terkait, program ini diharapkan dapat diperluas ke kelurahan atau desa lain untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah organik yang baik.
Nabila Rifqah Awaluddin