Universitas Hasanuddin (Unhas) dan Akademi Ilmu Pengetahuan (AIPI) mengadakan Wallace 200: Wallacea Science Symposium bertema “Advancing Science in the Wallace Region” di Hotel Unhas, Selasa (15/08).
Pada kegiatan ini, Unhas mengundang Fadhilah Trya Wulandari dari Australia-Indonesia Centre dengan materi mengenai program Partnership for Australia-Indonesia Research (PAIR) Sulawesi dan PAIR Sulsel.
Fadhilah menjelaskan, PAIR mengumpulkan penelitian interdisipliner dari 11 universitas dan mengajaknya bekerja sama dengan pembuat kebijakan masyarakat untuk memecahkan tantangan pembangunan.
Ia menyebut, PAIR di Sulsel dilaksanakan atas permintaan warga setempat sehingga harus disiplin melakukan riset. Selain itu, karena penelitian ini menghubungkan komoditas transportasi, logistik dan kaum muda.
Selanjutnya, Fadhillah melihat Sulsel bisa memanfaatkan rumput laut sebagai ladang komoditas yang bermanfaat bagi petani dan masyarakat pesisir. Ia pun menyampaikan beberapa rencana PAIR Sulsel ke depannya.
“Dalam mobilitas transportasi, logistik dan pasokan akan fokus pada konektivitas dan efisiensi antarmodal. Bagiamana cara petani memindahkan barang dari ladang ke pelabuhan dengan cepat, murah dan tanpa kendala,” ucap Fadhillah
Di akhir penjelasannya, ia mengatakan jika target prioritas PAIR, yaitu kaum muda dari usia 16 sampai 30 tahun, terutama wanita dan orang disabilitas.
“Sehingga kami menangani isu-isu kaum muda dari sudut pandang kesehatan, kesejahteraan, keterampilan dan pengembangan usaha,” jelas Fadhilah.
Choriah Ginting