Bertempat di Kampung Nelayan Untia, awardee beasiswa Sobat Bumi (Sobi) Unhas mengadakan aksi perdana bertajuk “Semarak Kemerdekaan di Tengah Pembatasan dan Keterbatasan”, Selasa (17/8). Bekerja sama dengan Sobi Regional Makassar, adapun panitia kegiatan ialah awardee PFS 7 dan 8.
Salah satu awardee PFS 8, Nurhaliza Amir menjelaskan konsep kegiatan. Mengusung konsep “Berdikari”, kegiatan yang dilakukan mencakup sosialisasi teknik menanam sayur dan pembuatan mikroorganisme lokal (Mol).
“Untuk teknik menanam sayur, kami sengaja memilih tanaman berjangka pendek agar bisa lekas dirasakan manfaatnya oleh Kelompok Wanita Tani sebagai peserta kegiatan. Tanaman sayur itu antara lain okra, kangkung, dan bayam,” jelas Nuha, biasa ia kerap disapa, Kamis (19/8).
Setelah melakukan simulasi penanaman, Nuha kemudian menjelaskan proses pembuatan Mol sebagai larutan penyubur. Terdapat beberapa buah busuk yang digunakan, yakni pisang, jeruk, dan pepaya.
“Buah busuk itu kemudian dihaluskan dan dituang ke dalam seember air. Namun, air tidak perlu diisi terlalu penuh, cukup tiga perempat bagian ember,” ujar Nuha.
Setelah terisi, ember selanjutnya dituangkan gula merah dan air beras mempercepat pertumbuhan mikroorganisme selama proses fermentasi. Mahasiswa Agroteknologi Unhas 2018 itu juga menjelaskan alasan memilih buah sebagai bahan utama.
“Buah-buahan memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi dengan komposisi yang lengkap, yaitu karbohidrat, protein, sumber pengurai bahan organik dan hormon pengatur tubuh atau lebih sering dikenal dengan ZPT. Kandungan ini sangatlah baik dan dibutuhkan,” papar Nuha.
Selain sosialiasi, aksi perdana kali ini juga mencakup pengibaran bendera merah putih dan games khas 17 Agustus untuk anak-anak setempat.
Nadhira Sidiki