Unit Kegiatan Mahasiswa Radio Kampus EBS FM Unhas menggelar Seminar Jurnalistik dengan judul “Entaskan Berita Hoax dan Karakter Social Justice Warrior Melalui Jurnalisme Damai” di Gedung Ipteks. Seminar ini merupakan bentuk kerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi dan Pemerintah Kota Makassar.
Kegiatan ini dimoderatori oleh Riska Rauf. Selain itu, acara tersebut ialah realisasi program kerja EBS FM yang memakan waktu selama satu bulan dalam persiapannya.
Drs Dias Pradadimara MA, salah satu pembicara seminar ini, mengatakan bahwa maraknya berita hoax saat ini bukan lagi hal yang baru. Yang berbeda adalah semakin ke sini, berita hoax itu semakin laku. Menurut Dias, akar dari permasalahan itu adalah perasaan ketidakberdayaan dalam menerima informasi.
“Tujuan disebarkannya berita hoax ialah menyebarkan rasa takut, ketika manusia takut, mereka berhenti menggunakan akal,”katanya.
Kemudian, menurut dosen fakultas ilmu budaya itu, terjadilah politik post-tuth di mana manusia tidak lagi peduli pada fakta, namun lebih mementingkan perasaannya atas fakta yang ada. Akhirnya, manusia berhenti menggunakan akal, selanjutnya menjadi tidak berdaya atas informasi-informasi baru yang akan diterima selanjutnya.
Dias juga mengatakan masyarakat ini menjadi pelaku sekaligus korban atas maraknya berita hoax. “Ketidakberdayaan menjadi tanah subur tumbuhnya berita hoax,”jelas Dias.
Lebih lanjut, setelah memaparkan bagaimana berita hoax mempengaruhi masyarakat, Dias menyebutkan satu jalan keluar yaitu be responsible. “Buat saya, clean up your own mess, bagaimana kita bisa memperbaiki ketidakberesan itu sendiri,”pungkasnya, Sabtu (24/11).
Madeline Yudith