Kajian Estafet kembali diadakan Mahasiswa Peminat Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Peternakan (Misekta Faperta) Unhas. Bertemakan “Food Waste dan Perubahan Iklim Tantangan Pertanian Masa Depan,” bertempat di Koridor Peternakan, Selasa (10/5).
Menghadirkan Warga Misekta Faperta, Arinda Widyani Putri sebagai pemantik diskusi. Kegiatan dihadiri sekitar 30 orang peserta yang merupakan warga Misekta Faperta.
Dalam kesempatannya, Arinda memaparkan, food waste dan perubahan iklim telah menjadi fenomena lingkungan karena sudah ada dalam realitas. “Food waste umumnya terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah manusia yang rakus akan makanan, limbah pertanian akibat hasil pertanian yang cacat, dan pembangunan yang terus menerus,” tambahnya.
Lebih lanjut, Arinda menjelaskan, kebijakan pemerintah memiliki kontribusi besar atas perubahan iklim. “Pemerintah sebagai pembuat kebijakan negara, yang sering kita sebut sebagai wakil rakyat, harusnya tidak terus-terusan memproduksi permasalahan. Wakil rakyat nyatanya hanya sebagai kemasan untuk mencapai kepentingan yang lain sehingga kepentingan rakyat terabaikan,” ujar Mahasiswa Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian Angkatan 2019 itu.
Pada kesempatan yang sama, salah satu peserta forum menyampaikan argumennya terkait masalah food waste. Faktor yang paling berpengaruh dalam permasalahan food waste sehingga menyebabkan perubahan iklim ini sebenarnya adalah manusia itu sendiri. Banyaknya manusia, berbanding lurus dengan banyaknya kebutuhan yang diperlukan sehingga food waste juga akan makin banyak.
“Faktor banyaknya manusia disebabkan karena adanya sifat egosentrisme pada manusia itu sendiri yang mengatakan bahwa manusia mempunyai hak untuk segalanya,” tutup Arinda.
Muhammad Mukram Mustamin