Unhas kembali meraih medali emas pada ajang International Applied Science Project Olympiad (I2ASPO) yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA), Jum’at hingga Rabu (18-23/12). Kegiatan ini merupakan lomba tahunan yang memiliki dua kategori untuk dilombakan, yakni untuk mahasiswa dan sekolah menengah.
Dalam pelaksanaannya, Unhas diwakili oleh lima mahasiswa Fakultas Peternakan. Mereka ialah Muhammad Dzariyat Z, Aan Darmawan Saputra, Rini Wahyuni, Asrullah As, dan Widya Fatika Sari. Meski terhalang banyak kendala, namun hal itu tidak menyurutkan semangat dari tim Forum Studi Ilmiah (FOSIL) binaan Prof Rr Sri Rachma A B MSc PhD ini.
Disinggung perihal penyebab diangkatnya tema “Detection of Oxytetracycline Antibiotic Residues in Cow’s Milk with Colorimetric Method” tersebut, Dzuriyat, salah satu anggota tim menyebutkan bahwa masalah residu antibiotik oksitetrasiklin (OTC) yang kerap dijumpai pada susu adalah penyebabnya. Permasalahan ditilik dari bahaya OTC bagi konsumen, pun dapat menghambat bakteri pada pengolahan susu seperti pembuatan keju, yoghurt, dan lain sebagainya. Cukup disayangkan, untuk mendeteksi OTC diperlukan waktu yang lama dan juga pengujian lab yang rumit padahal diperlukan cara untuk mendeteksi residu tersebut dengan cepat, mudah, dan murah.
“Namun, untuk mendeteksi OTC cukup rumit dan memakan waktu yang lama. Oleh karenanya, kami berinovasi untuk mengetahui kadar OTC dalam susu dengan cepat menggunakan kertas indikator dan membuat standar warna bagi para peternak maupun industri pengolahan susu,” paparnya.
Lebih jauh, Dzuriyat menuturkan kegugupan mereka dalam mengikuti lomba tingkat internasional ini. Namun, mereka berjanji untuk memberikan yang terbaik pada lomba tersebut.
“Selain gugup, kami juga kami mengalami kendala teknis. Namun, nyatanya kami meraih Gold Medal. Hal itu membuat kami terkejut sekaligus bangga dengan hasil usaha kami,” pungkasnya.
M211, M221