Dalam rangka memperingati Hari Bahasa Arab sedunia, Himpunan Mahasiswa Sastra Asia Barat (HIMAB) Keluarga Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (KMFIB) Unhas, menggelar diskusi bertema “Peran, Tantangan dan Peluang Bahasa Arab di Era Globalisasi”. Acara ini berlangsung secara daring melalui Zoom dan streaming kanal Youtube Info Himab, Jumat (18/12).
Kegiatan ini menghadirkan peraih gelar Doktor di Al Mustafa International University Teheran, Iran Supratman SS MSc Ph D, Ketua Prodi Sastra Asia Barat, Haeruddin SS MA dan Ketua Himab, Ahmad Nurfajri. Adapun moderatornya ialah Mahasiswa Berprestasi FIB Unhas 2017, Fitriani SS.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (UNESCO) menetapkan Bahasa Arab sebagai bahasa Internasional pada 18 Desember 1973, dimana diperingati sebagai Hari Bahasa Arab Sedunia.
Dalam sambutannya, Haeruddin mengatakan jika pada masa Dinasti Abbasiyah, Bahasa Arab bukan hanya bahasa religi tetapi juga bahasa ilmu pengetahuan sehingga kitab dalam dunia ilmu pengetahuan ditulis menggunakan Bahasa Arab.
Di masa sekarang, lanjut Haeruddin, Bahasa Arab telah digunakan secara masif oleh beberapa negara sebagai bahasa pendidikan seperti Malaysia. “Hal ini membuktikan bahwa Bahasa Arab tidak hanya ditempatkan dalam aspek religiusitas tetapi dalam juga dalam aspek pendidikan,” ucapnya.
Haeruddin menambahkan, Bahasa Arab dapat digunakan dalam memperkenalkan keanekaragaman budaya Indonesia melalui media YouTube. Hal tersebut bisa diterapkan karena adanya antusiasme yang besar dari orang-orang penutur Arab untuk mengenal negara Indonesia.
“ Bukan hanya, Pemerintah Indonesia juga sangat membutuhkan tenaga kerja untuk menjaga hubungan diplomasi serta kerja sama di bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan dengan negara-negara berpenutur Arab,” tambah Heruddin.
Bukan hanya Haeruddin, Supratman turut mengajak civitas akademika Unhas, khususnya mahasiswa Sastra Asia Barat untuk lebih mengenalkan Bahasa Arab sebagai bahasa pendidikan. Selain itu juga membuat program pengenalan dengan melibatkan media untuk menggaungkan Bahasa Arab agar tidak tertinggal dengan negara lain.
“Untuk menggaungkan Bahasa Arab di masyarakat, mahasiswa harus memiliki rencana program untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah dan juga membuat cerita, baik visual atau buku bacaan untuk anak-anak yang berbahasa arab,” pungkasnya..
M224