UKM Pencak Silat Universitas Hasanuddin (Unhas) perguruan Tapak Suci mengadakan Baitul Aqram XXI di gedung PKM 1 Unhas di ruang rapat A, Minggu (09/10).
Kegiatan ini diikuti oleh 12 orang dari fakultas dan jurusan yang berbeda-beda dan diikuti oleh salah satu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).
Dosen Universitas Negri Islam Alauddin Makassar (UINAM), Safaruddin Syah hadir sebebagai narasumber. Ia menyampaikan terkait sejarah lahirnya muhammadiyah di Indonesia.
Safar menyampaikan bahwa Muhammadiyah didirikan oleh Muhammad Darwis atau yang sering dikenal sebagai K H Ahmad Dahlan di kampung Kauman di Yogyakarta, 18 November 1912 Masehi (8 Zulhijjah 1330 H).
Lanjut, Safar mengungkapkan latar belakang berdirinya muhammadiyah adalah adanya faktor subjektif dan faktor obyektif mengenai pemahaman terhadap ajaran agama islam pada saat itu.
“Perguruan Tapak Suci merupakan aliran muhammadiyah sebagai gerakan ajaran islam, yang berpedoman kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah,” ujarnya.
Di akhir materi, Safar menjelaskan bahwa tugas dalam tapak suci yaitu amar ma’ruf nahi mungkar (menegakkan yang benar dan melarang yang salah) sebagai gerakan tajdid dan tapak suci sebagai wadah menyatukan pemikiran dan tempat untuk gerakan dakwah.
“Hidup hidupilah tapak suci jangan hanya hidup di tapak suci,” tutupnya.
Hamsyah.