Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr H. Irianto Lambrie memberikan Kuliah Umum di Ruang Rapat Senat Universitas Hasanuddin, Lantai 2 Gedung Rektorat, Rabu (12/2).
Kuliah umum yang bertema Strategi Menata Pembangunan di Wilayah Perbatasan, ini dihadiri Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unhas, Prof Dr Armin Arsyad MSi, beserta jajarannya, para dosen, dan mahasiswa di lingkup Unhas. Dalam pelaksanaannya, Wakil Dekan Bidang Akademik FISIP Unhas, Sukri PhD dipercayakan untuk memandu jalannya diskusi.
Pada kesempatan tersebut, Irianto mengatakan bahwa membangun daerah perbatasan bukanlah hal yang mudah. Ada tantangan yang dihadapi dalam pembangun daerah perbatasan seperti kondisi masyarakat yang masih terisolir dan sosial ekonomi masih tertinggal, infrastruktur yang minim, pengawasan wilayah perbatasan yang lemah, batas wilayah dengan masih adanya isu perbatasan wilayah yang belum menemui kesepakatan, serta sumber daya manusia yang terbatas.
Selain itu, ada lima strategi pembangunan yang dipaparkan Irianto, yakni meningkatan pelayanan sosial dasar khususnya pendidikan dan kesehatan; penataan wilayah administratif dan tapal batas, meningkatkan pelayanan prasarana transportasi, mengembangkan pusat-pusat permukiman, kolaborasi dengan mengembangan partisipasi swasta dalam pemanfaatan potensi wilayah khususnya sumber daya alam serta meningkatan koordinasi baik dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah dan regional
“Strategi yang kita bangun itu dengan mendatangkan APBN, juga meyakinkan presiden dan menteri untuk meninjau langsung daerah perbatasan,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Irianto juga memotivasi mahasiswa Unhas untuk memperjuangkan kepentingan orang banyak. “Kalau jadi pemimpin jangan pernah takut memperjuangkan kepentingan orang banyak. Karena itu sebelum melakukan sesuatu, kita harus berusaha terlebih dahulu, meluruskan niat. Kalau niat keliru maka selanjutnya akan keliru. Pemimpin harus membuat orang miskin bahagia. Itu tugas utama,” tuturnya.
Wandi Janwar