Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 03, Mahfud MD, menyentil terkait dana riset yang masih rendah di Indonesia. Alokasi pendanaan riset di Indonesia disebutnya masih tergolong rendah di Asia.
Pernyataan itu disampaikan Mahfud ketika menjawab salah satu pertanyaan dari panelis dalam kegiatan Bedah Gagasan dan Visi Misi Calon Pemimpin Bangsa. Kegiatan berlangsung di Baruga AP Pettarani Unhas, Sabtu (13/01).
Mahfud menyambung, kendatipun pemerintah sudah mulai membentuk Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang nantinya akan mengelola riset, kontribusi risetnya belum juga maksimal.
“Sekarang ini masing-masing studi punya lembaga riset, tetapi risetnya masih main-main sehingga kita tidak menemukan sesuatu yang luar biasa,” ucap Mahfud.
Ia juga mengungkapkan, sampai saat ini birokrasi di Indonesia sama sekali tidak efisien karena banyaknya biaya yang terbuang. Lebih lanjut, akan dibuat perimbangan di APBN untuk direstruktur pada bidang riset sebagai solusi pada masalah tersebut.
BRIN itu sendiri telah dicantumkan dalam visi misi yang dipaparkan, tetapi belum termasuk biayanya. Ia mengaku telah memiliki rencana untuk riset di Indonesia ke depannya.
“Meskipun saya bukan ahli APBN, tetapi saya punya bayangan,” jelasnya.
Peningkatan dana riset harus turut mempertimbangkan penerimaan negara. Pada kesempatan itu, Mahfud juga menyebut tax ratio di Indonesia saat ini mencapai 10,5 persen, tetapi masih tergolong lebih rendah dibandingkan dengan negara tetangga yang sudah mencapai 16-17 persen.
Jum Nabillah