Bidang III Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kedokteran Gigi Unhas menggelar bedah buku “Temporomandibular Disorder (TMD) pada Pria dan Wanita” di Student Corner FKG, Rabu (19/9). Mahasiswi FKG Angkatan 2015, Karmila Setyawati menjadi pembawa materi dalam acara itu.
Dengan membaca dan membandingkan beberapa jurnal internasional hasil penelitian di Brazil dan di Amerika Serikat, TMD merupakan istilah yang mewakili gangguan pada sendi temporomandibular dan otot pengunyahannya. TMD dapat diawali dengan adanya tanda & gejala yang muncul termasuk kesakitan membuka dan menutup rahang mulut.
Karmila memulai bedah buku kali ini dengan membahas gejala-gejala TMD. Di antara gejalanya yakni cepat lelah saat mengunyah, kesulitan membuka mulut, dan bunyi pada TMJ.
“Perlu diingat bahwa tanda & gejala TMD dipicu oleh multifaktor seperti kehilangan gigi, psikologis, dan kebiasaan buruk, namun hingga kini tidak ditemukan penyebab utamanya,”jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, orang yang mengalami tanda dan gejala TMD belum tentu merupakan penderita TMD. Namun penderita TMD sudah pasti memiliki tanda & gejala TMD, hal tersebut dikarenakan banyaknya faktor penyebab berkontribusi dalam munculnya suatu gejala.
“Wanita lebih mudah terkena TMD, sebab wanita mudah stres, terlebih lagi ketika sedang haid, produksi hormon yang tidak stabil akan membuat wanita lebih sensitif dan memicu TMD,”kata Karmila.
Meskipun tingkat kemungkinan terkena TMD pada pria lebih kecil dari wanita, pria juga berpotensi mengalami gejala-gejala TMD karena tidak terlalu peduli terhadap kebiasaan-kebiasaan buruk seperti menopang dagu. Melalui bedah buku kali ini, diharapkan baik mahasiswa pria maupun wanita untuk lebih peka terhadap gejala-gejala TMD dan tidak melakukan kebiasaan buruk yang dapat memicu TMD.
Madeline Yudith