Badan Eksekutif Persatuan Mahasiswa Tambang Fakultas Teknik Unhas (BEM PERMATA FT-UH) menyelenggarakan webinar nasional bertema, Sinergitas Antara Pelaku Industri Pertambangan, Akademisi, dan Pemerintah dalam menghadapi Pandemi Covid-19, melalui Zoom Meeting dan Live Streaming YouTube PERMATA FT-UH, Sabtu (08/08).
Kegiatan mengundang Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM, Dr Ir Dadan Kusdiana MSc, Ketua Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia, Ir Rizal Kasli IPM MAusIMM, dan Manager Pertambangan PT Gunung Samudera Internasional dan dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan 3 Fakultas Teknik, Mukti Ali ST MT PhD. .
Dalam kesempatannya, Dadan menjelaskan mengenai peningkatan nilai tambah mineral dan batubara, isu dan potensi pengembanhan teknologi dan riset minerba, prospek industri mineral di Sulawesi, serta kerja sama balitbang ESDM dengan Industri Pertambangan. Menurutnya kebijakan peningkatan nilai tambah memberikan nilai ekonomi yang tinggi bagi negara.
“Peningkatan nilai tambah diharapkan juga dapat menciptakan industri hulu baru sebagai penyedia bahan baku proses industri, dapat menyediakan rantai pasok mineral untuk menciptakan serta mengembangkan industri hilir ikutannya, dapat meningkatkan devisa dari ekspor produk pemurnian, serta dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja di Indonesia,” jelasnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua Umum PERHAPI, Rizal Kasli membahas kesiapan industri pertambangan nasional dalam menghadapi Covid-19. Ia mengatakan potensi mineral dan batubara di Indonesia merata dan luas sehingga menjadi tantangan untuk memantau lokasi, terlebih untuk mencegah pengaruh Covid-19 terhadap pertambangan.
“Bahan tambang tidak hanya digunakan sebagai transportasi dan pertahanan, namun juga dapat dijadikan produk kecantikan,” tambahnya.
Covid-19 mengakibatkan industri batubara mengalami penurunan permintaan diberbagai negara. ” Seperti yang terjadi di Peru menghentikan penambangan selama masa karantina nasional, Australian Newcrest Mining menghentikan sementara FIFO untuk project tambang emas Lihir, Italia menutup seluruh kegiatan penambangan termasuk area penghasil zinc, dan sesuai aturan stay at home seluruh kegiatan di Ekuador dihentikan sementara, dan masih banyak lagi,” paparnya.
Rizal Melanjutkan, pengaruh Covid-19 terhadap industri tambang kedepannya berpotensi pada pengurangan atau perubahan pola tenaga kerja dan ketenagakerjaan, perkembangan teknologi pertambangan lebih masif dan cepat dalam adaptasi gaya hidup new normal, berpotensi penurunan permintaan global terhadap batubara dan minyak bumi karena peralihan gaya hidup, serta adaptasi pola pendidikan berupa perubahan kurikulum dan praktek kerja.
“Industri pertambangan juga mengalami dampak sistemik dari perlambatan dan penurunan ekonomi global termasuk kondisi penurunan harga komoditas batubara, namun meningkat di sisi emas, serta masa depan industri tambang akan disesuaikan dengan kondisi new normal dengan berbagi dampak jangka panjang,” lanjutnya.
M124