Minggu, 14 Desember 2025
  • Login
No Result
View All Result
identitas
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Editorial
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Dari Pembaca
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
  • Majalah
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Editorial
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Dari Pembaca
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
  • Majalah
No Result
View All Result
identitas
No Result
View All Result
Home Opini Cermin

Berbagi Kenangan dengan Lagu

26 November 2024
in Cermin, Headline
Nurul Sapna SL, mahasiswa Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin angkatan 2022

Nurul Sapna SL, mahasiswa Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin angkatan 2022

Editor Nurul Fahmi Bandang

Halo! Perkenalkan, aku Sapna. Aku berasal dari kabupaten yang dijuluki dengan sebutan Bumi Lamaranginang. Sedari kecil, aku dikenal sebagai sosok yang periang dan banyak bicara. Di samping itu, aku menyukai musik dan irama sejak aku berusia belia, sebab menurutku kita bisa menyampaikan apa yang dirasa atau sedang dialami dengan lagu.

Tulisan ini berkisah sewaktu tiba masanya aku menyelesaikan pendidikan tingkat menengah atas, kemudian melanjutkan akademik di salah satu perguruan tinggi yang ada di Indonesia Timur melalui jalur SBMPTN.

BacaJuga

Jenaka Haru Penuh Misteri dalam Agak Laen 2

Belajar Budaya Lokal dengan Cara Seru Bersama Etno Adventure

Pagi itu, saat akan berangkat ke Kota Daeng untuk memperluas wawasan, aku melihat sosok yang memiliki banyak peran dalam keluarga sedang duduk di gazebo depan rumah bersama dengan sang Ibunda Ratu. Mereka terlihat bercengkrama sambil mempersiapkan beberapa hal yang akan kubawa merantau.

Saat mobil yang akan membawaku ke Makassar sudah tiba di depan rumah, perasaan sedih menghampiri. Di situ aku bermonolog pada diri sendiri. “Ternyata aku sudah besar. Aku akan tinggal jauh dari ‘rumah’ ini.”

Masih teringat saat aku masih berada di bangku SD, aku selalu dimanja olehnya dan semua itu sudah berlalu beberapa tahun yang lamanya. Kini, aku sudah beranjak dewasa. Ada banyak hal yang penuh dengan tantangan akan kuhadapi dan tidak lagi didampingi olehnya.

Kembali saat aku akan melakukan perjalanan demi menuntut ilmu, si Bungsu ini pun siap memulai perjalanan. Sejenak saat akan berangkat, aku mengangkat tangan untuk menjabat tangannya, memohon izin memulai perjalanan sekaligus mengucap pamit. Di waktu yang sama, aku diberi banyak petuah untuk menjaga diri di perantauan nanti dan tetap menjadi pribadi yang baik, mau itu dari perilaku maupun perkataan.

Di perjalanan sebuah suara yang berasal dari radio mobil terdengar melantunkan lagu yang dinyanyikan oleh ADA Band ft. Gita Gutawa dengan judul “Yang Terbaik Bagimu”. Lirik demi lirik lagu yang dirilis 2004 silam itu terdengar indah di telinga sekaligus menyentuh hati.

Teringat masa kecilku kau peluk dan kau manja

Indahnya saat itu buatku melambung

Di sisimu terngiang hangat nafas segar harum tubuhmu

Kau tuturkan segala mimpi-mimpi serta harapanmu

Pada verse awal lagu ini, aku kembali mengingat kenangan beberapa tahun lalu, yang mana aku sangat dimanja oleh Papaku masa itu. Teringat, ia selalu mengusahakan apa yang dipinta anak bungsunya ini, membuatku bahagia atas kerja kerasnya, merasa sepertinya hal-hal itu yang wajib dilakukannya.

Kau inginku menjadi yang terbaik bagimu

Patuhi perintahmu jauhkan godaan

Yang mungkin kulakukan dalam waktuku beranjak dewasa

Jangan sampai membuatku terbelenggu, jatuh, dan terinjak

Berlanjut pada bait kedua dari lagu yang terdengar, di sini aku merasa sedih sekaligus kecewa karena di umur yang sudah menginjak kepala dua di mana usia papa makin bertambah, aku merasa belum bisa membuat sang ayah bangga dengan prestasinya.

Tuhan tolonglah sampaikan sejuta sayangku untuknya

Ku terus berjanji tak kan khianati pintanya

Ayah dengarlah, begitu ku sangat mencintaimu

Dan ku berjanji tak kan khianati pintamu

Kuakui, mengutarakan rasa sayang kepadanya sangat susah untuk kulakukan. Aku selalu merasa malu sekaligus gengsi untuk menyuarakan perasaan sayangku untuknya. Tetapi, ketahuilah bahwa aku sangat-sangat menyayanginya dan selalu berusaha untuk tetap mengingat apa yang menjadi pintanya di saat aku jauh.

Andaikan detik itu kan bergulir kembali

Kurindukan suasana basuh jiwaku

Membahagiakan aku yang haus akan kasih dan sayangmu

Tuk wujudkan segala sesuatu yang pernah terlewati

Beranjak dewasa aku menjadi rindu akan sosok tangguh yang selalu ada untukku. Jika kembali mengingatnya, rasanya ingin kembali ke masa itu, menjadi anak kecil yang hanya mengetahui main, makan, dan tidur.

Ternyata hidup jauh darinya membuatku rindu akan setiap kenangan di mana aku masih dipeluk manja oleh orang yang kusebut “Papa” dan selalu menjadi orang pertama yang hadir di saat aku mengalami masalah maupun kesusahan. Namun sekarang, semuanya sudah berubah.

Lagu ini akan selalu kukenang karena setiap menyanyikan maupun mendengarkan melodi ini, lagi dan lagi aku teringat masa kecilku yang manis dan tidak terlupakan. 

Nurul Sapna SL

Mahasiswa Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan 2022

sekaligus Kru PK identitas Unhas 2024

 

 

Tags: CerminkenanganLagumasa kecilmerantaunostalgiaNurul Sapna SL
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Ketua Departemen Elektro Unhas Bahas Peran dan Tantangan Perguruan Tinggi pada Teknologi

Next Post

Pengabdian Masyarakat Prodi PJ-SIG Beri Pelatihan Dasar Teknologi Mobile Geographic Information System

TRENDING

Liputan Khusus

Ketika Kata Tak Sampai, Tembok Jadi Suara

Membaca Suara Mahasiswa dari Tembok

Eksibisionisme Hantui Ruang Belajar

Peran Kampus Cegah Eksibisionisme

Jantung Intelektual yang Termakan Usia

Di Balik Cerita Kehadiran Bank Unhas

ADVERTISEMENT
Tweets by @IdentitasUnhas
Ikuti kami di:
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube
  • Dailymotion
  • Disclaimer
  • Kirimkan Karyamu
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
© 2025 - identitas Unhas
Penerbitan Kampus Universitas Hasanuddin
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Editorial
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Dari Pembaca
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
  • Majalah

Copyright © 2012 - 2024, identitas Unhas - by Rumah Host.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In