Halo! Perkenalkan, aku Sapna. Aku berasal dari kabupaten yang dijuluki dengan sebutan Bumi Lamaranginang. Sedari kecil, aku dikenal sebagai sosok yang periang dan banyak bicara. Di samping itu, aku menyukai musik dan irama sejak aku berusia belia, sebab menurutku kita bisa menyampaikan apa yang dirasa atau sedang dialami dengan lagu.
Tulisan ini berkisah sewaktu tiba masanya aku menyelesaikan pendidikan tingkat menengah atas, kemudian melanjutkan akademik di salah satu perguruan tinggi yang ada di Indonesia Timur melalui jalur SBMPTN.
Pagi itu, saat akan berangkat ke Kota Daeng untuk memperluas wawasan, aku melihat sosok yang memiliki banyak peran dalam keluarga sedang duduk di gazebo depan rumah bersama dengan sang Ibunda Ratu. Mereka terlihat bercengkrama sambil mempersiapkan beberapa hal yang akan kubawa merantau.
Saat mobil yang akan membawaku ke Makassar sudah tiba di depan rumah, perasaan sedih menghampiri. Di situ aku bermonolog pada diri sendiri. “Ternyata aku sudah besar. Aku akan tinggal jauh dari ‘rumah’ ini.”
Masih teringat saat aku masih berada di bangku SD, aku selalu dimanja olehnya dan semua itu sudah berlalu beberapa tahun yang lamanya. Kini, aku sudah beranjak dewasa. Ada banyak hal yang penuh dengan tantangan akan kuhadapi dan tidak lagi didampingi olehnya.
Kembali saat aku akan melakukan perjalanan demi menuntut ilmu, si Bungsu ini pun siap memulai perjalanan. Sejenak saat akan berangkat, aku mengangkat tangan untuk menjabat tangannya, memohon izin memulai perjalanan sekaligus mengucap pamit. Di waktu yang sama, aku diberi banyak petuah untuk menjaga diri di perantauan nanti dan tetap menjadi pribadi yang baik, mau itu dari perilaku maupun perkataan.
Di perjalanan sebuah suara yang berasal dari radio mobil terdengar melantunkan lagu yang dinyanyikan oleh ADA Band ft. Gita Gutawa dengan judul “Yang Terbaik Bagimu”. Lirik demi lirik lagu yang dirilis 2004 silam itu terdengar indah di telinga sekaligus menyentuh hati.
Teringat masa kecilku kau peluk dan kau manja
Indahnya saat itu buatku melambung
Di sisimu terngiang hangat nafas segar harum tubuhmu
Kau tuturkan segala mimpi-mimpi serta harapanmu
Pada verse awal lagu ini, aku kembali mengingat kenangan beberapa tahun lalu, yang mana aku sangat dimanja oleh Papaku masa itu. Teringat, ia selalu mengusahakan apa yang dipinta anak bungsunya ini, membuatku bahagia atas kerja kerasnya, merasa sepertinya hal-hal itu yang wajib dilakukannya.
Kau inginku menjadi yang terbaik bagimu
Patuhi perintahmu jauhkan godaan
Yang mungkin kulakukan dalam waktuku beranjak dewasa
Jangan sampai membuatku terbelenggu, jatuh, dan terinjak
Berlanjut pada bait kedua dari lagu yang terdengar, di sini aku merasa sedih sekaligus kecewa karena di umur yang sudah menginjak kepala dua di mana usia papa makin bertambah, aku merasa belum bisa membuat sang ayah bangga dengan prestasinya.
Tuhan tolonglah sampaikan sejuta sayangku untuknya
Ku terus berjanji tak kan khianati pintanya
Ayah dengarlah, begitu ku sangat mencintaimu
Dan ku berjanji tak kan khianati pintamu
Kuakui, mengutarakan rasa sayang kepadanya sangat susah untuk kulakukan. Aku selalu merasa malu sekaligus gengsi untuk menyuarakan perasaan sayangku untuknya. Tetapi, ketahuilah bahwa aku sangat-sangat menyayanginya dan selalu berusaha untuk tetap mengingat apa yang menjadi pintanya di saat aku jauh.
Andaikan detik itu kan bergulir kembali
Kurindukan suasana basuh jiwaku
Membahagiakan aku yang haus akan kasih dan sayangmu
Tuk wujudkan segala sesuatu yang pernah terlewati
Beranjak dewasa aku menjadi rindu akan sosok tangguh yang selalu ada untukku. Jika kembali mengingatnya, rasanya ingin kembali ke masa itu, menjadi anak kecil yang hanya mengetahui main, makan, dan tidur.
Ternyata hidup jauh darinya membuatku rindu akan setiap kenangan di mana aku masih dipeluk manja oleh orang yang kusebut “Papa” dan selalu menjadi orang pertama yang hadir di saat aku mengalami masalah maupun kesusahan. Namun sekarang, semuanya sudah berubah.
Lagu ini akan selalu kukenang karena setiap menyanyikan maupun mendengarkan melodi ini, lagi dan lagi aku teringat masa kecilku yang manis dan tidak terlupakan.
Nurul Sapna SL
Mahasiswa Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan 2022
sekaligus Kru PK identitas Unhas 2024