Menanti … apa memang semelelahkan ini?
Detik, menit dan jam telah terlewati.
Hari berjalan silih berganti.
Bulan dan mentari sudah lelah menemani.
Namun, raga masih terpaku di tempat ini.
Memori hari itu masih tercetak jelas
Seterang mentari pagi hari.
Senyum penuh kasih.
Pelukan yang menghangatkan hati.
Nasehat yang tak berhenti.
Semua terasa indah, Bak senja di sore hari.
Kemudian, dunia terbalik.
Dengan kejam semesta merenggutnya.
Tanpa aba-aba
Tanpa irama.
Menyerang dan membelenggunya.
Nyanyian pilu bergema di telinga.
Menghantuinya.
Bunga merah ada dimana-mana.
Seperti teror, menyiksanya.
Menatap langit berselimutkan gelap.
berbisik lirih pada angin yang menyapa,
“Saya lelah ….”
Untuk kali ini, dia akan berdamai dengan semesta.
Penulis: Annur Nadia Felicia Denanda,
Mahasiswa Agribisnis, Fakultas Pertanian,
Angkatan 2019.