Mahasiswa KKN Tematik Gelombang 113 Universitas Hasanuddin (Unhas) mengembangkan usaha keripik rumput laut di Desa Boronglamu, Minggu (09/02). Program ini bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomi rumput laut yang selama ini hanya dijual dalam bentuk mentah.
Mahasiswa KKN Unhas, Arundina mengungkapkan, Desa Boronglamu memiliki sumber laut berupa rumput laut. Namun selama ini pemanfaatannya masih terbatas pada penjualan mentah.
Melihat potensi tersebut, mahasiswa KKN Unhas berinisiatif mengajarkan cara mengolah rumput laut menjadi keripik yang renyah dan bernilai jual tinggi. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa bekerja sama dengan ibu-ibu rumah tangga Desa Boronglamu.
“Mereka diberikan pelatihan mulai dari tahap pengeringan, pembersihan, pembilasan, penghalusan, pencampuran bumbu alami dan tepung, hingga proses penggorengan menjadi keripik siap kemas,” jelas Arundina.
Keripik ini juga hadir dengan beberapa varian rasa, seperti pedas, keju, dan original untuk menarik lebih banyak konsumen.
Selain memberikan pelatihan, mahasiswa KKN Unhas juga membantu pemasaran produk melalui media sosial dan jaringan usaha kecil menengah (UKM). Produk ini juga mulai dikenalkan di pasar lokal, toko oleh-oleh, hingga bazar UMKM yang sering diadakan.
Warga menyambut baik program ini karena memberikan peluang usaha baru yang lebih menguntungkan dibandingkan hanya menjual rumput laut mentah. Usaha keripik rumput laut ini juga dapat menjadi sumber penghasilan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat.
Dengan adanya inovasi ini, diharapkan masyarakat Desa Boronglamu bisa lebih mandiri dalam mengembangkan usaha berbasis potensi lokal.
“Kami berharap program ini dapat terus berlanjut dengan adanya pendampingan lanjutan, baik dari pemerintah desa maupun pihak lainnya sehingga dampaknya dapat dirasakan dalam jangka panjang,” tutur mahasiswa KKN Unhas.
Jum Nabillah
