Acara Pemilihan Rektor Unhas Periode 2018 – 2022 akan dilaksanakan dalam Rapat Terbuka Luar Biasa Majelis Wali Amanat (MWA), Kamis (1/3/2018), pukul 11.00 WITA di Ruang Rapat Senat, Lantai Dua Gedung Rektorat Unhas.
Pemilihan Rektor kali ini merupakan momentum bersejarah bagi Unhas, karena untuk pertama kalinya Rektor Unhas akan dipilih oleh MWA. Hal ini sesuai mandat yang ditetapkan dalam Statuta Unhas sebagai Perguruan Tinggi Negeri Beradan Hukum (PTN BH).
Rapat Terbuka Luar Biasa akan dilaksanakan dalam dua tahap. Pada pukul 11.00 s.d. 13.00 WITA, akan didengarkan pendalaman dari visi dan misi masing-masing Calon Rektor. Setelah itu, Majelis Wali Amanat yang berjumlah 18 orang akan melakukan Rapat Tertutup untuk membahas mekanisme pemilihan.
“Panitia Pelaksana Pemilihan Rektor (P2R) telah menyiapkan dua skenario, yaitu skenario musyawarah mufakat (aklamasi) dan skenario pemungutan suara,” tulis Kepala Humas Unhas, Ishaq Rahman dalam rilis yang diterima identitas, Rabu (28/2).
Lebih lanjut Ishaq Rahman menjelaskan jika MWA menyepakati untuk melakukan musyawarah mufakat (aklamasi), maka Rapat Terbuka akan dilanjutkan untuk membacakan hasil keputusan mengenai Rektor Terpilih yang disepakati berdasarkan hasil musyawarah MWA.
Namun jika Rapat Tertutup MWA menyepakati untuk dilakukan pemungutan suara, maka Rapat Terbuka akan dilanjutkan dengan proses pemilihan dan penghitungan suara.
Sebelumnya, tiga calon rektor telah berhasil melewati tahap penyaringan rektor di Baruga AP Pettarani, Rabu (24/1). Tiga calon rektor yang berhasil mendapatkan suara terbanyak dari Senat Akademik Unhas yaitu Prof Dr Abrar Saleng, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu, dan Dr Muhammad Ramli.
Kemudian, ketiganya akan memaparkan visi dan misi dihadapan MWA. Acara pemaparan visi dan misi ini bersifat terbuka untuk undangan.
“P2R telah mengirimkan undangan kepada seluruh anggota MWA, termasuk kepada Wakil Presiden RI dan Ketua Ikatan Alumni Unhas, M Jusuf Kalla. Menurut informasi yang diterima oleh P2R, hingga saat ini Jusuf Kalla masih melakukan lawatan ke luar negeri, sehingga kehadirannya belum dapat dikonfirmasi.” tulis Ishaq.
Sementara itu, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang juga merupakan anggota MWA akan diwakilkan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Ristekdikti, Prof Ainun Naim.
Setelah proses pemilihan, pelantikan juga akan dilaksanakan oleh MWA, yang direncanakan berlangsung pada bulan April 2018.
Reporter: Khintan