Broadcasting Kosmik Unhas selenggarakan Brosadvance di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Sabtu (06/09).
Acara menghadirkan Jurnalis sekaligus Praktisi Humas di Pemprov Sulawesi Selatan, Mudrikan Hidayat Nacong.. Ia membawakan materi tentang Speak to Flow, Presenting Tingkat Akhir dalam dunia penyiaran.
Dalam pemaparannya, Mudrikan menegaskan pentingnya keterampilan jurnalistik bagi public relations maupun broadcaster. Menurutnya, pengalaman sebagai jurnalis melatih seseorang untuk mengolah informasi sekaligus menyampaikannya secara efektif kepada publik.
“Ketika anda ingin menjadi public relations, sebaiknya pernah menjadi seorang jurnalis. Karena teknik atau skill yang ada di wartawan itu juga akan digunakan di humas,” ujarnya.
Lebih lanjut, Praktisi Humas di Pemprov Sulawesi Selatan itu menjelaskan bahwa seorang presenter tidak cukup hanya membaca naskah yang diberikan tim. Tulisan tersebut perlu dibaca ulang, disesuaikan dengan gaya personal, bahkan dimodifikasi tanpa meninggalkan inti pesan.
“Konsep speak to flow menuntut penyiar untuk berbicara secara natural, dinamis, dan mengalir, sehingga audiens lebih mudah menerima pesan,” ungkapnya.
Selain itu, Mudrikan memberikan contoh perbedaan gaya penyampaian di radio, televisi, dan media digital.
Ia menekankan bahwa suara menjadi kunci utama di radio, sementara di televisi ekspresi wajah dan gestur harus selaras dengan intonasi. Di era sekarang, peluang juga terbuka luas bagi siapa saja yang ingin menjadi independent broadcaster maupun konten kreator.
“Jangan berpikir broadcaster itu hanya di televisi atau radio. Sekarang siapapun bisa jadi independent broadcaster, bahkan konten kreator, asal mampu menguasai teknik komunikasi yang tepat,” tambahnya.
Kegiatan tidak hanya memberikan teori, tetapi juga adanya praktik langsung yang diarahkan oleh pemateri. Peserta diajak melatih improvisasi, intonasi, serta cara mengolah naskah berita agar tetap sesuai dengan pesan utama.
Aqilah Syamsuddin
