Unhas mengadakan Brunch Talk edisi #16, Senin (24/8). Acara bertema, Generasi Gaul Tapi Kaya Budaya (Menelusuri Fakultas Ilmu Budaya Unhas).
Seperti biasa, kegiatan disiarkan melalui live Instagram hasanuddin_univ dan para viewers bebas menanyakan apapun yang berkaitan dengan topik. Mengawali acara, Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Prof Dr Akin Duli M A menceritakan profil FIB. Ia mengatakan, sebelum disebut sebagai FIB, fakultas ini awalnya bernama Fakultas Bahasa dan Filsafat.
“Dulu disebut Fakultas Bahasa dan Filsafat. Untuk sekarang, FIB memiliki 17 Program Studi, 8 Departemen, dan memiliki kurang lebih dua ribu Mahasiswa,” ucap Akin.
Ia melanjutkan, berkuliah di FIB akan mempelajari nilai-nilai budaya yang ada di Indonesia, khususnya Sulawesi Selatan, mempelajari struktur budaya pemerintahan dan pembangunan. Ada pula prodi kebanggan yaitu prodi bahasa yang mempelajari tentang Arkeologi dan Ilmu Sejarah.
“Kebanggaan pertama tentunya karena kita berkuliah di Kampus Unhas. Untuk akreditasi sudah A bahkan ada yang internasional. Prospek kerja tentunya relevan dengan kebudayaan. FIB juga memiliki Laboratorium Bahasa dan Laboratorium Kebudayaan, dan melakukan kerja sama untuk pertukaran Mahasiswa ke luar negeri.” lanjutnya.
Akin menuturkan, Anak milenial sekarang kebanyakan mencintai budaya luar, sehingga harus diberi bekal agar mereka mencintai budaya dalam negeri. “Prodi kebudayaan harus diberikan kepada generasi milenial sebagai bekal, karena budaya kita tidak kalah dari budaya asing. Kalau kita pahami dan olah dengan baik, kita akan mendapatkan keuntungan dari sana,” tuturnya.
M127