Judul Film: Budi Pekerti
Durasi: 1 jam 50 menit
Sutradara: Wregas Bhanuteja
Produksi: Kaningan Pictures dan Rekata Studio
Pemeran: Ine Febriyanti, Angga Yunanda, Prilly Latuconsina
Genre: Drama
Media sosial hakikatnya merupakan sebuah ruang publik yang bersifat demokrasi, namun seiring berjalannya waktu penggunaan media sosial kini bergeser menjadi sebuah tren yang baru. Media sosial kini banyak dimanfaatkan oleh sejumlah besar orang untuk menghasilkan cuan. Entah dengan cara memberi edukasi, memamerkan bakat, menjual cerita hingga menjual kontroversi.
Outcome dari adanya fenomena sosial tersebut tak hanya terbatas soal memonetisasi konten, namun juga berupa respon dan tanggapan dari netizen. Konten yang memberikan edukasi atau hiburan seringkali mendapat respons positif, sementara banyak pembuat konten juga harus menghadapi ujaran kebencian atau tanggapan negatif.
Namun, apa jadinya ketika suatu fenomena sosial berhasil dikemas dalam sajian tontonan? Film “Budi Pekerti” hadir sebagai refleksi bagi netizen agar menggunakan media sosial dengan bijak. Disutradarai oleh Wregas Bhanuteja, film ini mengangkat topik budaya media sosial yang tengah marak, di mana setiap individu memiliki kendali atas penggunaan media sosial meskipun ada regulasi yang mengaturnya.
Menariknya, pembuatan konten yang dapat dijual di media sosial tidak terbatas pada satu topik saja. Konten yang menarik perhatian penonton, terutama jika kontroversial, memiliki potensi untuk menjadi viral.
Film ini memperlihatkan bagaimana sebuah cerita, seperti kisah Bu Prani (Ine Febriyanti), seorang guru BK yang harus mempertaruhkan karirnya demi mencari keadilan. Film Budi Pekerti berusaha mengulik bahwa sebuah cerita dapat menjadi viral dan mengundang banyak respon dari netizen, terlebih respon negatif, tentang bagaimana suatu permasalahan sepele yang dibawa ke ranah ruang digital, hingga menjadi kepentingan publik.
Dalam film, menampilkan cuplikan Bu Prani dalam sebuah video yang direkam oleh sumber yang tidak jelas lantas menjadi viral dan mengundang sentimen netizen. Akibatnya, Bu Prani menjadi bahan olok-olokan dan gunjingan dari netizen.
Dibantu oleh putrinya, Tita (Prilly Latuconsina), Bu Prani berusaha memberikan klarifikasi tentang kejadian tersebut. Namun, upaya klarifikasi ini malah menarik perhatian pihak yang berselisih dengan Bu Prani dan berujung pada somasi (peringatan awal sebelum perkara dibawa ke ranah pengadilan).
Muklas (Angga Yunanda), putra Bu Prani, juga turut campur untuk menyelesaikan masalah tersebut demi melindungi karirnya sebagai seorang Youtuber yang memberikan konten edukasi. Namun, semakin banyak masalah muncul karena ulah content creator yang tidak bertanggung jawab yang terus “menggoreng” cerita Bu Prani. Bahkan, karier Tita juga terancam karena dampak dari Cyber Bullying terhadap Ibunya.
Film “Budi Pekerti” tidak hanya menampilkan konsep cerita yang apik, tetapi juga berhasil mengeksplorasi karakter dengan baik. Dengan durasi hampir dua jam, film ini menampilkan aksen bahasa Jawa yang khas, menarik minat penonton untuk lebih fokus selama pemutaran film.
Memiliki judul internasional, yaitu Andragogy, film Budi Pekerti ini mampu mencetak rating dilansir dari IMDb sebanyak 8,3/10. Film ini berhasil menjadi refleksi tentang pentingnya mengontrol aktivitas di media sosial dan tidak terlalu mempercayai informasi yang belum tentu valid.
Mampukah Bu Prani bersama keluarga keluar dari cemoohan netizen? Kamu dapat menonton cerita selengkapnya di layanan streaming kesayangan kamu.
Ivana Febrianty