Universitas Hasanuddin resmi menyandang status Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) pada 2014 lalu. Salah satu keuntungannya, Unhas dapat membuka, mengubah, atau menutup program studi (Prodi) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Catatan Akhir Tahun 2019 Unhas yang terbit pada 31 Desember 2019, Direktur Komunikasi Unhas, Suharman Hamzah Ph D mengatakan, meskipun memiliki keleluasaan, dalam praktiknya Unhas tetap menerapkan prinsip tata kelola akademik yang baik.
“Setiap Prodi yang dibuka oleh Unhas didasarkan pada kebutuhan dan kemampuan Unhas untuk mengelolanya. Semuanya dipertimbangkan dengan matang,” ujar Suharman.
Suharman menambahkan, sepanjang tahun 2019, Unhas telah membuka 21 Prodi baru, baik pada jenjang sarjana, magister, doktor, spesialis, maupun vokasi.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof Dr Ir Muh Restu MP menambahkan, meskipun Unhas memiliki keleluasaan untuk membuka dan menutup prodi, Unhas tetap memberlakukan syarat yang ketat. Salah satunya adalah studi kelayakan yang diusulkan oleh departemen dan fakultas.
“Prodi yang kita dibuka disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, dimana prodi ini mempunyai prospek yang baik dari segi pengembangan ilmu maupun kebutuhan lapangan kerja. Jadi, kita harapkan ada link and match dari Prodi yang kita hadirkan dengan kebutuhan masyarakat,” kata Prof Restu.
Untuk menindaklanjuti pembukaan Prodi, Unhas tetap mengadakan monitoring dan evaluasi terkait jumlah peminat yang mendaftar pada Prodi tertentu setiap tahun.
“Semakin banyak peminatnya, maka keberlanjutan Prodi itu semakin terjamin. Namun, jika tidak tentu kita akan kembalikan kepada fakultas dengan konsekuensinya masing-masing,” jelas Restu.
Kasubdit Humas dan Informasi Publik Unhas, Ishaq Rahman menambahkan, ke depannya Unhas akan menghadapi banyak tantangan, salah satunya adalah perubahan dalam indikator penilaian kelayakan pembukaan Prodi yang disiapkan oleh kementerian.
“Untuk mengatasi kendala-kendala seperti ini, peranan Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pendidikan (LPMPP) dalam memberikan masukan dan saran sangat penting,” pungkas Ishaq.
Hafis Dwi Fernando