Universitas Hasanuddin (Unhas) menyelenggarakan International Conference of Environment and Sustainable Development (ICESD) ketiga yang mengangkat tema “The Green Technology Frameworks on Environmental Science and SDGs Policy” di Ballroom Hotel Unhas, Rabu (23/10). Kegiatan tersebut secara resmi dibuka oleh Rektor Unhas, Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc.
Jamaluddin menekankan pentingnya tema konferensi itu di tengah berbagai tantangan global, terutama terkait perubahan iklim. Menurutnya, topik itu sangat luas, namun juga sangat krusial.
“Saat ini, bumi sedang menghadapi banyak tantangan, terutama pada dua aspek yang akan kita bahas, yaitu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan,” ungkapnya.
Jamaluddin juga menekankan bahwa teknologi hijau telah menjadi kebutuhan sehari-hari. Ia mengajak seluruh disiplin ilmu untuk berinovasi dan berkolaborasi dalam pengembangan energi yang lebih berkelanjutan, tidak hanya dari perspektif teknik, tetapi juga dari sudut pandang biodiversitas dan kimia.
Sebagai peneliti di bidang kelautan dan perikanan, Jamaluddin membagikan pengalamannya mengenai dampak nyata perubahan iklim terhadap terumbu karang. Ia menjelaskan bahwa perubahan iklim bukan sesuatu yang akan terjadi, melainkan sedang terjadi saat ini.
“Ini merupakan situasi yang sangat mengkhawatirkan, di mana terumbu karang yang telah ada sejak era dinosaurus, yang seharusnya sangat tangguh, bisa mati hanya karena kenaikan suhu satu atau dua derajat celcius,” jelasnya.
Ia kemudian mendorong para peserta untuk tidak hanya berbagi pengetahuan, tetapi juga melakukan advokasi yang lebih baik.
“Rekomendasi dari konferensi ini perlu disampaikan kepada pembuat kebijakan dan industri yang tepat,” tutupnya.
Adrian