Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof drg Muhammad Ruslin MKes PhD SpBM(K), hadir memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan Dialog Kebangsaan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unhas. Kegiatan tersebut berlangsung di Baruga Andi Pangerang Pettarani, Sabtu (06/12).
Mengawali sambutannya, Prof Ruslin menegaskan bahwa momentum Dies Natalis tidak hanya dipahami sebagai perayaan kelahiran, tetapi juga sebagai titik kebangkitan untuk menjaga dan memperkuat karakter budaya. Ia menuturkan bahwa keberlangsungan sebuah perguruan tinggi bergantung pada kemampuannya dalam memelihara kultur akademik yang telah terbentuk.
“Salah satu fakultas yang tidak bisa ditiru oleh fakultas lain karena memiliki kearifan lokal di dalamnya adalah FIB,” ujarnya.
Lebih lanjut, Prof. Ruslin mengungkapkan bahwa suatu negara, apabila tidak tersusun rapi dan tidak dikawal dengan baik, tidak akan mampu membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang utuh. Ia menjelaskan bahwa Indonesia, sebagai negara multietnik, memiliki lebih dari 500 kelompok etnik dengan keragaman budaya yang sangat besar.
“Biasanya kita menyebut Indonesia sebagai NKRI, namun di dalamnya terdapat budaya yang menjadi benteng sekaligus pedoman bersama bagi kita semua,” tambahnya.
Menutup sambutannya, ia menegaskan bahwa Indonesia tidak berpihak pada satu budaya tertentu, melainkan menjunjung tinggi keberagaman budaya yang saling mendukung dan memperkuat satu sama lain. Ia berharap dialog ini dapat memberikan inspirasi sekaligus memperkuat peran FIB dalam menjaga nilai kebudayaan bangsa.
An-Nisa Ramadhina Andini
