Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin (Unhas) melaksanakan Sosialisasi dan Demonstrasi Pemanfaatan Limbah Hasil Perkebunan dengan Pembuatan Briket dari Kulit Kakao di Pasi-pasi, Luwu Timur, Jumat (02/08).
Berdasarkan hasil observasi lapangan dan wawancara langsung, mahasiswa memperoleh informasi bahwa mayoritas masyarakat desa bekerja sebagai petani kakao. Namun sayangnya, pemanfaatan dan pengolahan limbah hasil perkebunan, terutama kulit kakao masih sangat kurang.
Dari masalah tersebut, mahasiswa KKN lalu mengusung kegiatan sosialisasi dan demonstrasi untuk mengedukasi masyarakat mengenai pengolahan limbah hasil perkebunan, membuka peluang usaha baru, dan memaksimalkan pendapatan masyarakat dari hasil perkebunan kakao.
Komponen utama dari buah kakao sendiri mengandung sekitar 74 persen kulit buah, 2 persen plasenta, dan 24 persen biji. Meningkatnya produksi biji kakao mengakibatkan jumlah kulit buah kakao juga semakin tinggi sehingga dapat memicu penumpukan limbah di lahan perkebunan masyarakat setempat.
Pada kegiatan ini, mahasiswa menyampaikan informasi seputar pengolahan limbah kulit kakao menjadi briket sebagai produk dengan nilai. Sosialisasi ini memuat edukasi pengolahan limbah perkebunan, cara membuat briket dan merancang peralatan produksi briket, serta branding produk.
“Kami juga memberikan nama produk serta kemasan briket sebagai referensi kepada masyarakat,” ungkap Penanggung Jawab Program Kerja, Ahkyarul Ikhsan.
Selain itu, mahasiswa KKN juga mendemonstrasikan cara pembuatan briket dari kulit kakao di hadapan peserta sosialisasi. Masyarakat pun ikut terlibat membuat peralatan sederhana untuk membakar kulit kakao dan mencetak adonan briket.
Kegiatan mendapat respon positif dari masyarakat setempat. Kepala Dusun Harapan Desa Pasi-pasi sekaligus petani kakao, Nasruddin menuturkan, inovasi briket dari kulit kakao dapat menjadi salah satu solusi penumpukan kulit kakao di kala masa panen tiba.
Miftahul Janna