Dengan menggunakan komik, Mahasiswa Unhas mengajarkan kesehatan gigi dan mulut pada anak di Pulau Kapoposang.
Tim Pengabdian Masyarakat Unhas yang diketuai Ansyari Muis, lolos ke tahap Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional 2018 (PIMNAS) ke 31 yang digelar Agustus-September lalu. Dengan membawa judul program, EKSIS (Edukasi Kesehatan) Cermin Si Imut (Cerita Komik Kesehatan Gigi dan Mulut): Upaya Meningkatkan Status Kesehatan Gigi Anak SDN 12 Pulau Kapoposang, tim ini berhasil meraih medali emas kategori Best Poster.

Mulanya, Ansyari memiliki keinginan untuk meningkatkan pengetahuan anak Sekolah Dasar (SD) melalui media yang tidak membosankan. Namun ia belum menemukan media yang tepat agar idenya dapat terwujud.
Hingga akhirnya, Febriansyah, salah satu anggotanya menyempurnakan idenya dengan usulan menggunakan media komik. Komik digunakan sebagai pengantar penjelas sehingga membuat anak-anak tidak lekas merasa bosan. Ide ini kemudian diamini oleh anggotanya yang lain yakni Erwin Gunawan dan Pharadiba.
“Komik Edukasi tersebut menggambarkan karakter- karakter lucu sehingga anak-anak mudah mengerti isi dari komik edukasi tersebut” jelas Erwin kepada reporter identitas, Rabu (12/9).
Kurangnya perhatian pemerintah terhadap Pulau Kapoposang khususnya mengenai kesehatan gigi dan mulut, membuat Ansyari dan kawan-kawannya memilih lokus tersebut. Ditambah tidak adanya jaringan internet di daerah itu.
“Kami memilih Pulau Kapoposang juga dikarenakan jaringan telepon yang tidak bisa diakses dan transportasi yang tidak menentu ke pulau itu” imbuhnya.

Setelah proposal yang mereka ajukan berhasil didanai oleh Kemenristekdikti, barulah mereka melakukan penelitian yang diawali penyuluhan tanpa menggunakan media komik.
Perjalanan mereka dimulai dari Pelabuhan Paotere Makassar menuju pulau yang memakan waktu selama 5 jam. Namun kendala harus mereka hadapi karena sangat jarang ada kapal yang menuju Pulau Kapoposang. Selain itu, tidak adanya jaringan telepon membuat mereka sulit terhubung dengan kerabat di Makassar.
Hari berikutnya, mereka mulai mengumpulkan anak SDN 12 Pulau Kapoposang dan bersama-sama menuju sekolahnya. Kala itu, mereka harus menempuh perjalanan sejauh 1,5 kilometer dengan melewati hutan.
“Anak SDN 12 Pulau kapoposang masih sangat kurang pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut, ditambah kurangnya kesadaran mereka mengenai kesehatan gigi dan mulut,” ucap Ansyari.
Pada pertemuan itu, mereka melakukan penyuluhan menggunakan komik sekaligus menilai tingkat keberhasilan penelitian melalui kegiatan sikat gigi massal, dan pemilihan dokter gigi cilik.
Hingga tiba di monev eksternal, tim ini melakukan beberapa persiapan termasuk latihan presentasi. Tak lupa, mereka senantiasa didampingi oleh dua orang pembimbingnya yakni Drg Nursyamsi M Kes dan Dr drg Irene Edith M Si.

Ansyari mengatakan, lakukanlah dengan ikhlas apa yang telah diperbuat dan selalu bersyukur apapun keadaannya. “Jangan mengeluh mengenai kehidupan kita karena kehidupan yang kita keluhkan merupakan kehidupan yang diidam-idamkan orang lain,” tutupnya.
Arwinsyah

Discussion about this post