Career Center Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali menyelenggarakan Kelas Karir dengan tema “Menjadi Barista Profesional: Seni dan Ilmu di Balik Secangkir Kopi”. Kegiatan ini berlangsung di Aula Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMPP) Unhas, Senin (21/10).
Acara ini menghadirkan Instruktur Kejuruan Pariwisata Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) sub Kejuruan Barista, Try Mulya Lestary STr Par sebagai pembicara. Ia membagikan pengetahuannya tentang profesi barista dan mengulas kondisi industri kopi saat ini.
Menurut Try, barista adalah seseorang yang membuat, menyiapkan, dan menyajikan kopi. Awalnya, barista dikenal sebagai bartender atau pelayan bar yang tidak hanya menyajikan kopi, tetapi juga minuman lainnya.
“Namun, sekarang istilah barista lebih spesifik digunakan untuk ahli dalam pembuatan kopi,” jelasnya.
Ia menambahkan, seorang barista tidak hanya bertugas menyeduh kopi, tetapi juga harus memiliki kemampuan lain, seperti sikap dalam melayani pelanggan dan pemahaman mendalam terhadap produk yang disajikan.
“Hal yang paling penting bagi seorang barista adalah kemampuan kerja sama tim,” ungkap Try.
Selain membahas tugas dan keterampilan barista, Try juga mengulas kondisi terkini industri kopi. Ia menganalisis jika industri kopi menghadapi penurunan kualitas biji kopi yang berimbas pada kurangnya pasokan.
“Saat ini, terjadi global coffee shortage yang menyebabkan harga kopi melonjak secara signifikan,” jelasnya.
Saat ini Indonesia menempati posisi keempat di dunia dalam perdagangan kopi. Dilansir dari website resmi Kementerian Perdagangan RI, ekspor produk kopi Indonesia mencapai USD 283,3 juta. Angka ini naik 20 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu senilai USD 236,08 juta pada Januari-April 2024.
Rika sartika
