Career Center Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan kelas bertajuk “Problem Solving and Critical Thinking”. Kegiatan ini bertempat di Arsjad Rasjid Lecture Theater Unhas, Selasa (17/04).
Kelas tersebut diisi oleh Human Capital Department Head BRI Regional Office, Muhammad Irfan Abdullah. Ia membagikan pengalaman dan wawasan seputar dunia kerja, proses rekrutmen, serta pentingnya keterampilan berpikir kritis dalam menghadapi tantangan zaman.
Kegiatan ini diawali dengan pemaparan tentang pentingnya pengalaman organisasi dan penelitian sebagai latihan awal dalam membentuk pola pikir solutif. Irfan menekankan bahwa kemampuan menganalisis masalah, memilah informasi penting, dan mengambil keputusan berdasarkan data adalah pondasi utama dalam bekerja secara profesional.
“Mengikut BEM, kepanitian organisasi kemahasiswaan, atau KKN, sebenarnya melatih kemampuan berpikir kritis dan menyelesaikan masalah nyata,” ujarnya.
Pada sesi tanya jawab, beberapa peserta mengungkapkan keresahan pribadi yang kerap mereka alami. Irma, mahasiswa angkatan 2022, menyampaikan tantangannya sebagai pribadi introver yang sering merasa kesulitan mengutarakan pendapat di ruang publik.
Irfan, dengan gaya santai, menanggapi pertanyaan tersebut, “Saya juga dulunya introver, tapi kalau diam terus, kita bisa hilang. Mulai saja dari mengobrol sama dua teman terdekat. Itu panggung pertamamu,”
Sementara itu, Makhlara dari Fakultas Pertanian menanyakan bagaimana kepribadian memengaruhi proses rekrutmen.
Menjawab hal tersebut, pemateri menekankan bahwa seleksi kerja, seperti di BRI, tidak hanya menilai kepribadian seperti introver atau ekstrover. Namun, Fokus utama terletak pada kompetensi kerja dan cara berpikir.
Ia menambahkan bahwa psikotes lebih digunakan untuk mengenali potensi dan kecocokan seseorang terhadap bidang kerja tertentu.
“Yang kita nilai adalah bagaimana seseorang berpikir, menyusun strategi, dan bertahan dalam situasi sulit, bukan sekadar kepribadiannya saja,” pungkasnya.
Wahyu Alim Syah
