Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Literasi Gelombang 114 Universitas Hasanuddin (Unhas) melaksanakan sosialisasi bertajuk “Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) sebagai langkah preventif dalam pengendalian penyakit menular pada ternak”. Kegiatan bertempat di Gedung Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Palae, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Selasa (29/07).
Edukasi ini merupakan bagian dari program kerja (Proker) individu yang dinaungi oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai Bidang Kesehatan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet).
Dalam kesempatan, penanggung jawab Proker, Ardika menyampaikan bahwa sosialisasi tersebut merupakan hasil observasi kebutuhan warga Desa Palae, khususnya para peternak sapi, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mereka terkait PMK.
Hadir memberikan materi, seorang Dokter Hewan, Drh Nur Sulalatin Umar, menjelaskan pengertian PMK, cara penularannya, dan kerugian yang ditimbulkan oleh PMK.
Umar memaparkan bahwa PMK merupakan penyakit infeksi oleh virus Aphthovirus yang bersifat akut dan sangat menular pada hewan berkuku genap atau belah.
“Hewan yang dapat tertular adalah hewan jenis ruminansia seperti sapi, kambing, rusa, dan babi. Intinya semua hewan yang memiliki kuku belah,” ujarnya.
Penyebaran PMK dapat melalui udara, kontak langsung seperti cairan vesikuler, selaput lendir, dan luka lecet, maupun kontak tidak langsung melalui kandang, peralatan, dan pakaian yang terkontaminasi.
Umar menambahkan, karena penularannya yang cepat, PMK dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang besar akibat penurunan produksi serta menjadi hambatan dalam perdagangan hewan dan produk ternak.
Selanjutnya, materi disambung oleh Penyuluh Pertanian Dinas Peternakan Kabupaten Sinjai Selatan, Mutmainah SPt. Ia membahas tentang gejala PMK, seperti kepincangan yang bersifat akut, hipersalivasi, dan pembengkakan kelenjar submandibular.
“Penyakit ini ditandai dengan adanya pembentukan vesikel atau melepuh dan erosi di mulut, gusi, lidah, nostril, puting, dan kulit di sekitar kuku,” tuturnya.
Selaku penanggung jawab Proker, Ardika berharap agar para peternak dapat siap siaga saat hewan ternaknya terjangkit PMK.
Najwa Hanana
