Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gelombang 114 Universitas Hasanuddin (Unhas) melaksanakan kegiatan penyuluhan penting bertajuk “Siap Nikah? Siap Mental, Fisik, dan Hukum Dulu Ya!”, Kamis (17/07).
Penyuluhan ini merupakan bagian dari program kerja mahasiswa KKN yang bertempat di SMP Negeri 39 Bulukumba, Kelurahan Palampang, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba. Kegiatan dilaksanakan dalam rangka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan ditujukan kepada seluruh peserta didik baru tahun ajaran 2025/2026.
Tema yang diangkat dalam kegiatan ini adalah “Pelatihan Pengenalan Perspektif Usia Pendewasaan Perkawinan Sesuai Undang-Undang No. 16 Tahun 2019 sebagai Upaya Pencegahan Stunting”. Tema ini selaras dengan salah satu program KKN yang dicanangkan Unhas, yaitu Ketahanan Pangan dan Pencegahan Stunting.
Adapun tujuan penyuluhan adalah untuk menanamkan kesadaran sejak dini kepada para remaja terkait pentingnya pendewasaan usia perkawinan yang tidak hanya berdasarkan aspek biologis dan psikologis, tetapi juga aspek hukum serta sosial.
Dalam konteks lebih luas, penyuluhan ini juga dimaksudkan sebagai strategi preventif terhadap stunting yang masih menjadi tantangan besar, khususnya di wilayah Sulawesi Selatan.
Dipandu oleh mahasiswa KKN Unhas, Ade Nova Puspita Sari, kegiatan ini dimulai dengan penjelasan mengenai pernikahan dini yang relevan dengan kehidupan remaja masa kini.
Runner-Up 4 Puteri Indonesia Sulawesi Selatan Tahun 2024 itu menyampaikan materi secara komunikatif, diselingi simulasi ringan dan diskusi interaktif yang mengajak peserta berpikir kritis serta menyampaikan pendapat mereka dengan terbuka.
Siswa-siswi juga diperkenalkan dengan Undang-Undang No. 16 Tahun 2019 yang menetapkan batas usia minimal perkawinan bagi laki-laki dan perempuan, yaitu 19 tahun.
Tak hanya menjelaskan aspek yuridisnya, mahasiswa juga menyampaikan dampak negatif dari pernikahan dini, seperti gangguan kesehatan pada ibu dan anak, risiko stunting, gangguan psikologis, putus sekolah, hingga beban ekonomi jangka panjang.
Guru sekaligus Ketua Panitia MPLS SMP Negeri 39 Bulukumba, Adi menyambut baik penyuluhan ini. Ia menilai baik topik yang ditawarkan mahasiswa, terlebih lagi sudah banyak kasus yang terjadi di lapangan.
“Isu yang dibawakan sangat relevan dan dekat dengan realitas kehidupan masyarakat sekitar,” tambahnya.
Pihak sekolah berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk menjangkau lebih banyak siswa di masa mendatang.
Jum Nabillah
