Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia (IMAKAHI) menggelar Seminar Nasional Musyawarah Nasional (Munas) ke-23, Kamis (21/0 1). Kegiatan bertemakan “Tantangan Mahasiswa Kedokteran Hewan dalam Menyongsong Bonus Demografi di Tengah Pandemi” tersebut berlangsung melalui Zoom.
Dipandu oleh Dosen Program Studi (Prodi) Kedokteran Hewan Fakultas Kedokteran (FK) Unhas, Drh Zulfikar Basrul MSc, seminar ini menghadirkan beberapa narasumber. Salah satunya adalah Pemilik Dairy Pro Indonesia, Drh H Deddy Fachruddin Kurniawan yang mengulas peluang dokter hewan dalam sektor peternakan.
Deddy menjelaskan, Peraturan Menteri No.3 Tahun 2019 telah memperkuat posisi dokter hewan sebagai koordinator sistem kesehatan maupun reproduksi veteriner. Dokter hewan menjadi penjamin keamanan makanan berbasis protein hewani, sejak diternak sampai dikonsumsi masyarakat.
“Faktanya, dokter hewan diberi kesempatan menjadi leader serta supervisor dari sistem pangan yang berbasis protein hewani di Indonesia,” tegas Deddy.
Ia menambahkan, meski jumlah dokter hewan yang ada belum cukup untuk memastikan kesejahteraan peternak, ia perlu mendukungnya. Dikarenakan ketimpangan akan terjadi jika angka kebutuhan dan produksi tidak seimbang.
“Setiap tahun, kebutuhan masyarakat Indonesia akan susu dan daging terus meningkat. Sedangkan angka produksi dalam negeri kedua bahan pangan tersebut jauh lebih sedikit dari dari angka kebutuhan masyarakat,” terang Deddy terkait alasan Indonesia lebih sering menggunakan produk impor daripada lokal.
Namun, kebijakan no open border yang diterapkan oleh beberapa negara menyebabkan lalu lintas ekspor impor terganggu. Mau tidak mau, Indonesia harus mampu mencukupi kebutuhannya sendiri.
“Pentingnya meningkatkan kualitas dan produksi bahan pangan berbasis protein hewani dengan mendukung kesejahteraan peternak,” lanjut Deddy.
Adapun peningkatan kesejahteraan peternak dapat dilakukan dengan meningkatkan integrasi antara peternak dan industri, kemudian alur kerja sama tersebut dirapikan dengan Standard Operating Procedure (SOP).
Di akhir kesempatan, Deddy mengingatkan mahasiswa kedokteran untuk tidak hanya bisa menyuntik. “Karena kalau dokter hewan hanya bisa menyuntik, apa bedanya dengan yang bukan dokter hewan,” tutupnya.
M206
BACA JUGA: PSKH-FK Unhas Gelar Konferensi Internasional Pertama Kedokteran Hewan