Penerimaan mahasiswa baru semakin dekat, berbagai upaya dilakukan perguruan tinggi untuk menjaring siswa siswi terbaik bangsa. Salah satunya adalah membuat jalur masuk yang beragam. Unhas sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia tak mau ketinggalan. Sejak tahun 2008, universitas yang memiliki julukan Kampus Merah ini menyediakan enam jalur masuk bagi para siswa. Misalnya saja, Ujian Masuk Bersama (UMB) dan Penerimaan Mahasiswa Susulan (PMS). Namun, setahun setelahnya pihak Unhas meniadakan kedua jalur tersebut.
Berbagai alasan disampaikan pihak Unhas terkait pemutusan dua jalur ini. Seperti yang dikemukanan Pembantu Rektor I kala itu, Prof Dr Dadang Suriamiharja bahwa Unhas tidak ingin lagi mengadakan seleksi selain jalur resmi yang telah ditetapkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti). Selain itu, Panitia Unhas juga mengaku kelelahan dalam sistem pengelolaan UMB. “Bayangkan saja pendaftaran UMB membutuhkan waktu sepuluh hari, kemudian dilanjutkan lagi dengan jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang juga terhitung sepuluh hari,” ujar Dadang.
Sedangkan jalur PSM, Dadang mengaku tidak dapat lagi melanjutkannya lantaran tak mendapat izin. “Unhas tidak akan lagi membuka jalur ini, karena sebenarnya kelas non regular itu adalah permintanan setiap fakultas. Jika dipaksakan, maka kampus ini akan menjadi sesak, sekarang saja yang terdaftar sebagai mahasiswa strata satu itu sudah 24 ribu mahasiswa,” keluhnya.
Lain Unhas, lain pula Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar. Pada tahun tersebut, mereka menggantikan Unhas untuk membuka jalur UMB. Menurut Kepala Biro Akademik UIN Makassar, Drs H M. Yusuf Rahim, hanya secara kebetulan UIN ikut, bukan mewakili Indonesia Timur. “Tahun kemarin sebenarnya kita juga diajak panitia pusat akan tetapi belum siap. Tahun ini sudah siap dan Unhas mengundurkan diri. Kita tidak enak juga kalau mundur,” ungkapnya.
Tak hanya UIN Makassar, universitas lain yang tergabung dalam UMB tahun 2009 adalah Universitas Indonesia (UI), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Jambi, Universitas Negeri Jakarta (UNJ), dan Universitas Syiah Kuala Aceh.
Saat dimintai komentar dari pihak mahasiswa soal hengkangnya Unhas dari jalur ini, Solihin Bone yang kala itu menjabat sebagai Menteri Eksternal BEM Hukum Unhas menuturkan sepakat dengan keputusan tersebut. Ia menilai jika UMB hanyalah ego universitas semata. “Peserta UMB cenderung berdiri sendiri dan tidak tunduk pada Dikti. Dikti sudah membuat jalur masuk yang resmi, kenapa muncul perkumpulan baru,” ungkap mahasiswa angkatan 2005 tersebut yang dilansir dari bundel identitas edisi Akhir April 2009.
Usai memangkas dua jalur masuknya, Unhas kini hanya menyiapkan empat jalan selain jalur Kerjasama. (JKS) . Bagi para mahasiswa yang berminat untuk bergabung di kampus merah dapat mengikuti Jalur Penelusuran Potensi Belajar (JPPB), Jalur Non- Subsidi (JNS), Jalur Prestasi Olahraga dan Seni (POSK), dan SNMPTN.
Wandi Janwar