Mantan Rektor Unhas, Prof Radi A Gany punya pengalaman menarik ketika menimba ilmu di Amerika saat muda. Kala itu, tak sengaja ia ikut dalam diskusi film porno. Ha?
“Suatu hari aku membaca undangan yang dipajang di papan pengumuman asrama, yang mengundang para mahasiswa penghuni asrama mengikuti diskusi pembahasan sebuah film yang akan diputar di Aula Abraham Lincoln,” kata Radi dalam buku semibiografi ‘Realitas Tanpa Mimpi yang ditulis Dahlan Abubakar.
Radi tertarik dengan acara itu, dan mengikutinya. Namun saat mengikuti, Radi malah kaget dan bingung, mempertanyakan alasan film ini didiskusikan.
“Yang diputar ternyata film porno, paling tidak menurut pendapat pribadiku,” kata Radi.
Film yang diputar berjudul “Deep Throat”. Film ini mempertunjukkan secara terbuka hubungan seksual antara wanita dan laki-laki.
“Pertamakalinya aku melihat apa yang dinamakan adegan oral sex, yang menjadi topik pembahasan diskusi,” ucap Radi.
“Bagi kami mhasiswa yang berasala dari negara berkembang, program ini akan merupakan pengerosian budaya kebanggaan secara perlahan-lahan. Aku tidak tahu sejauh mana kebenaran sinyalemen pribadiku ini,” tambahnya.
Berdasarkana data di Wikipedia, Film Deep Throat adalah film Amerika yang dibuat di tahun 1972, di kala masa keemasan film-film panas. Meskipun film panas, film ini dibuat dengan biaya tinggi. Disutradarai oleh Gerard Damiano, dan dibintangi oleh artis panas saat itu, Linda Lovelace.
Inci Ningsi