Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (FT Unhas) secara resmi berdiri pada 1960 di Kampus Baraya. FT hanya terdiri dari tiga jurusan saat dibuka pertama kalinya, yaitu Teknik Sipil, Teknik Mesin, dan Teknik Perkapalan. Teknik Elektro dan Arsitektur pun hadir di FT Unhas selang tiga tahun sejak FT dibuka, tepatnya pada 1963.
Setelah 20 tahun berlalu, hijrahnya FT dari Baraya ke Tamalanrea pada 1985 menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah perkembangan fakultas ke-empat di Unhas itu. Perkembangan pesat ini berdampak besar terhadap kapasitas kampus di Tamalanrea yang tidak lagi mampu menampung jumlah mahasiswa yang terus bertambah. Oleh karena itu, langkah pemindahan dan pengembangan kampus ke Gowa dipandang perlu demi keberlangsungan pembangunan Unhas.
Pemekaran program studi di FT Unhas dimulai pada awal 2000-an. Terbitan identitas akhir Juni 2004 mencatat adanya pembukaan jurusan Teknik Kelautan pada 2001. Pembukaan jurusan Teknik Kelautan didasari oleh desakan kebutuhan sumber daya manusia di bidang teknologi kelautan di Indonesia. Hal ini menjadi dasar Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) memberi lampu hijau untuk pembukaan jurusan itu.
“Teknik Kelautan fokusnya adalah rekayasa, sedangkan Ilmu Kelautan lebih pada hayatinya.” kata Ir H Juswan MT, Sekretaris jurusan Teknik Perkapalan saat itu.
Pada Oktober 2002, Teknik Industri lahir sebagai program studi baru di Unhas. Dikutip dari terbitan identitas Awal Oktober 2002, Teknik Industri lahir setelah Teknik Perkapalan ‘melahirkan’ prodi Teknik Kelautan pada 3 September 2002 berdasarkan SK DIKTI Nomor: 1874/D/T/2002.
Kala FT Unhas menginjak usia ke-42 tahun pada 2002, jumlah mahasiswa saat itu mencapai lebih dari 7000 orang dan terdiri dari enam program studi, yaitu Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Perkapalan, Teknik Elektro, Arsitektur dan Teknik Geologi. Jumlah mahasiswa yang amat besar melebihi kapasitas yang ada pada saat itu.
Dr Ir HM Saleh Pallu MEng, Dekan FT Unhas saat itu sempat menginginkan untuk memekarkan FT Unhas menjadi empat bagian, antara lain: Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Teknik Kelautan dan Kebumian, serta Fakultas Teknik Industri, Elektro, dan Mesin.
Namun, rencana pemekaran tersebut tidak berjalan mulus. Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang belum memadai dan syarat akreditasi jurusan yang belum mencapai prasyarat untuk pembentukan fakultas baru menjadi rintangan pemekaran itu.
Seiring bertumbuhnya jumlah mahasiswa dan program studi, FT Unhas menghadapi realita infrastruktur yang tidak mapan. Terbitan identitas akhir Januari 2009 mengungkapkan rencana pengembangan kawasan Fakultas Teknik di kabupaten Gowa sebenarnya sudah dirintis sejak 2004. Prof Radi A Gany, Rektor Unhas saat itu mendukung penuh rencana itu. Usulan pendanaan yang diajukan kepada Japan International Cooperation Agency (JICA) juga menjadi langkah penting dalam mewujudkan rencana tersebut.
Unhas akhirnya menerima pinjaman dari JICA pada 2006 yang memungkinkan perencanaan pengembangan kampus untuk dilanjutkan. Lokasi yang dipilih adalah bekas pabrik kertas di Gowa milik PT Wijaya Karya, dengan luas sekitar 52 hektare.
Rencana itu menelan dana sebesar 300 miliar rupiah, yang sebagian besar bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), serta dana universitas sebagai tambahan.
Selain pengembangan sarana dan prasarana di lokasi yang luas tersebut, FT Unhas juga merencanakan pembukaan sejumlah jurusan baru. Langkah tersebut tidak hanya untuk mengatasi keterbatasan ruang, tetapi juga untuk menjadikan Gowa sebagai pusat pengembangan teknologi di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Dengan langkah tersebut, pembangunan kampus di Gowa diharapkan menjadi solusi jangka panjang yang mampu menampung jumlah mahasiswa yang terus bertambah, serta mendukung perkembangan program studi yang semakin beragam di FT Unhas. Hal tersebut juga menjadi bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan riset teknologi di Indonesia Timur.
Sebagai informasi, FT Unhas saat ini terdiri 15 departemen sarjana, 6 program magister, 5 program doktor, dan 1 program profesi insinyur per 2024. Program studi sarjana Teknik Material dan Metalurgi dan Teknik Geodesi adalah yang terbaru dibuka di Unhas pada 2023 dan 2024.
Muh Fadhel Perdana