Untuk Pertama kalinya Mahasiswa yang tergabung dalam Organisasi Pencinta Alam Unhas menggelar aksi Long March, Minggu (25/3). Aksi dimulai dari kampus unhas menuju beberapa titik diantaranya Fly Over, Monumen Mandala dan berakhir di Pantai Losari.
Mapala yang terdiri dari UKMPA Kompas FISIP, UKMPA Equilibrium FEB, UKMPA Edelweis FIB, Mapala Anoa FK, KPA Omega HIMAFI menggelar aksi tersebut guna memperingati hari Gunung Bulu Bawakaraeng yang rutin diadakan dalam 3 tahun terakhir.
Hari jadi gunung Bulu Bawakaraeng yang diperingati pada tanggal 26 maret setiap tahunnya ini bertujuan mengedukasi siapapun tentang masalah-masalah yang ada di Gunung Bulu Bawakaraeng berdasarkan berbagai perspektif ilmu yang sesuai dengan identitas setiap mapala yang terlibat dalam aksi.
Aksi long march tersebut dilakukan melalui selebaran dan spanduk. Selebaran yang dibagikan berisi akar masalah tentang cara pandang dalam melihat gunung yang tidak berdasar.
Dalam aksinya dijelaskan bahwa cara pandang tersebut menimbulkan berbagai masalah fisik (morfologi gunung) ataupun secara non fisik (kedudukan Gunung Bulu Bawakaraeng dari perspektif agama dan adat), yang tidak lain adalah cara pandang yang menempatkan manusia sebagai spesies paling pusat dan penting daripada spesies hewan.
Seperti kegiatan naik gunung yang masif dan sporadis yang lebih mengutamakan unsur profit, konstruksi media dari jualan berita Fitnah “Haji Gunung Bawakaraeng”, yang kemudian mencederai persepsi publik terhadap Gunung Bulu Bawakaraeng beserta adat yang terkait dengannya, dan adanya indaksi dari pemerintah yang hendak memberikan Hak Guna Usaha (HGU) beberapa bagian pegunungan Bulu Bawakaraeng untuk kepentingan-kepentingan sebagian kelompok, seperti investor.
“Hentikan segala macam niat ataupun kegiatan di Gunung Bulu Bawakaraeng yang tidak mencermikan diri sebagai manusia yang beragama, beradat dan berilmu,”ujar Koordinator Lapangan Aksi, Muhammad Akbar Alamsyah.
Lebih lanjut ia menyampaikan agar kita harus merubah cara berfikir dari yang selalu mengutamakan etika atas hak-hak manusia menuju etika kepedulian terhadap alam.
Reporter: Fajar