Climate Catalysts kembali menyelanggarakan program bertajuk “Beyond Impact: Unpacking Climate Change Loss and Damage and The Corporate Response” di Gedung Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Hasanuddin (Unhas), Sabtu, (09/12).
Turut hadir pembicara utama dari Dosen FEB Unhas, Afdhal Madein SE MSc PhD dan Konsultan Bisnis Profesional dari Anheuser-Busch Company sekaligus MBA Candidate of Haas School of Business, Lara Schechter Vera.
Terdapat dua sub tema pada sesi kali ini, yakni “Loss and Damage of Climate Change: The Role of Accountants dan “Greening the Bottom Line: Corporate Strategies for Environmental Excellence.”
Kelas ini turut mengusung pemahaman mengenai penerapan akuntasi dalam menghitung gas emisi yang dihasilkan perusahaan serta strategi perusahaan dalam mengurangi dampak limbah demi mendorong keberlanjutan lingkungan.
Afdhal mengatakan, aktivitas manusia menjadi faktor terbesar penyumbang krisis iklim. Sejak 1850, terjadi peningkatan emisi gas rumah kaca secara signifikan yang sejalan dengan peningkatan suhu global.
Oleh sebab itu, badan dunia bekerja sama mengusahakan laju emisi gas rumah kaca agar tidak mengakibatkan peningkatan suhu melewati 1,5 derajat di atas era pra-industri.
“Untuk itulah, akuntansi berperan terutama dalam pengambilan keputusan berdasarkan perkiraan keuntungan, dampak, dan risiko,” ungkapnya.
Akuntan bisa mengambil peran eksekutif pada gerakan perubahan iklim. Mereka harus memastikan risiko terkait lingkungan dalam memutuskan strategi bisnis dan memastikan laporan yang disajikan memenuhi standar laporan keuangan yang ada.
Dalam kesempatannya, Lara juga turut menerangkan bahwa salah satu unsur penting untuk mendorong keberlanjutan lingkungan dari sisi perusahaan, yakni memastikan keterbukaan.
“Hal ini penting untuk membuat inovasi yang berkelanjutan. Trial and error berperan mengetahui apakah rencana atau strategi berhasil atau tidak sambil memastikan bahwa kesalahan tersebut tidak berdampak besar pada perusahaan,” ucap Lara.
Miftahul Janna