Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Tari Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan Bicang Budaya di Auditorium Prof Mattulada Fakultas Ilmu Budaya Unhas, Sabtu (18/05). Kegiatan ini mengangkat tema “Reorientasi Siri’ Na Pacce: Implementasi Kearifan Lokal dalam Pembentukan Identitas Gen Z”
Pegiat Tradisi Lisan dan Kesenian Rakyat, Arif Rahman alias Daeng Rate hadir memberikan materi tentang pelestarian budaya di tengah modernitas. Dalam kesempatannya, ia mengaku terkesan dengan partisipasi aktif generasi muda yang tertarik soal siri’ na pacce, sebuah konsep budaya lokal yang jarang dibahas.
“Saya lumayan takjub dengan teman-teman yang hadir karena susah mendapat pembahasan seperti ini di luar sana, tapi di sini kalian mau membahasnya. Saya sangat mengapresiasi itu,” ungkapnya.
Ia ingin diskusi ini bukan sekadar acara seremonial atau program kerja, tetapi diimplementasikan dalam karya-karya UKM Seni Tari dan kelompok budaya lainnya secara serius dan berkelanjutan.
Pada kegiatan tersebut, Daeng Rate turut mengenakan pakaian tradisional Suku Kajang tanpa alas kaki. Ia menegaskan pentingnya promosi budaya lokal secara kreatif, seperti mengenakan pakaian tradisional pada acara tertentu sebagai wujud ekspresi identitas budaya.
“Apapun yang bisa dilakukan untuk mengekspresikan dan membincangkan budaya silakan dilakukan. Ini adalah wujud dari keyakinan saya, yaitu menggugah kesadaran orang bahwa budaya lokal masih ada dan relevan,” imbuhnya.
Selain menyampaikan materi, Daeng Rate juga memainkan alat musik tradisional keso-keso di hadapan peserta Bincang Dudaya. Ia berharap masyarakat mulai mengenal dan mencintai keanekaragaman budaya sendiri.
Muh Fadhel Perdana