Ketua Tim Covid-19 Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) Cabang Makassar, Asdar Fajrin S FT Physio M Kes memaparkan pedoman pelayanan fisioterapi di tengah pandemi. Hal ini dijelaskannya pada Webinar Nasional Fisioterapi (WRIST) melalui Zoom Meeting, Sabtu (23/01).
Diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa Fisioterapi (HIMAFISIO) Fakultas Keperawatan (FKep) Unhas, kegiatan itu juga menghadirkan Praktisi Fisioterapi, H Herdin SFT Physio MKes dan Wakil Ketua Perhimpunan Fisioterapi Kardiorespirasi Indonesia, Isnaini Herawati Ftr M Sc.
Pada pelaksanaannya, Asdar mengatakan, wabah Covid-19 bahkan belum memasuki puncaknya. “Meski pandemi sudah berjalan hampir setahun, kami akan selalu memperbarui informasi dan layanan Covid-19 terkini,” tegasnya.
BACA JUGA: Virus Tak Kenal Lelah, Berikut Penjelasan Covid-19
Lebih lanjut, ia menjelaskan dampak Covid-19 secara keseluruhan. Covid-19 berdampak pada semua sektor kehidupan, seperti layanan kesehatan yang berkurang, krisis ekonomi global dan meningkatnya kesenjangan sosial. “Virus ini membuat rakyat ketakutan. Namun, kemunculan berita hoaks menciptakan ketidakpercayaan rakyat terhadap bahaya Covid-19 itu sendiri,” tutur Asdar.
Berbicara perihal dampak yang ditimbulkan, bidang fisioterapi juga terkena imbasnya. Layanan hands on yang sering diberikan acapkali menjadi penyebab terjangkitnya seorang fisioterapis. “Tingkat penularan Covid-19 cukup tinggi, seorang fisioterapis sangat membutuhkan proteksi,” tegas Asdar.
Seorang fisioterapis hanya dapat mengerjakan evaluasi jika bekerja di dalam rumah. Sebagian besar darinya, sekitar 90 % harus fokus terhadap layanan.
“Oleh karenanya, kita tidak memiliki celah berjaga jarak guna terjaga dari virus,” keluh Asdar.
Pada akhir kesempatan, Asdar menitikberatkan pentingnya kerjasa sama pemerintah dan masyarakat. Pemerintah yang melaksanakan 3T yaitu Tracing, Testing, Treatment, semntara 3M, yaitu Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan.